jlk – Udah pada denger belum soal drama terbaru seputar Tapera? Jadi, Menteri PUPR kita, Basuki Hadimuljono, baru-baru ini lagi jadi sorotan gara-gara pemotongan gaji buat iuran Tapera.
Banyak yang protes nih, soalnya gaji karyawan dipotong 3% buat tabungan perumahan rakyat. Nah, pertanyaannya, ini beneran buat masa depan atau cuma omong kosong aja? Yuk, kita bahas!
Apa Itu Tapera?
Tapera, atau Tabungan Perumahan Rakyat, adalah program pemerintah yang bertujuan buat membantu pekerja memiliki rumah.
Jadi, setiap bulan, 3% dari gaji karyawan dipotong buat masuk ke Tapera. 2,5% ditanggung karyawan, dan 0,5% dari pemberi kerja. Menurut Basuki, potongan ini bukan hilang begitu aja, tapi jadi tabungan buat nanti bisa beli rumah.
Kenapa Banyak yang Protes?
Protes muncul karena banyak yang merasa terbebani dengan potongan ini. Pekerja dan pengusaha kompak menolak, bahkan ada yang mau gugat ke Mahkamah Konstitusi!
Mereka khawatir, dana ini nggak bakal efektif dan cuma jadi beban tambahan di tengah kondisi ekonomi yang lagi sulit.
Basuki Menyesal
Basuki sendiri mengaku nggak nyangka bakal ada reaksi sebesar ini. Dia bilang, “Saya menyesal, nggak nyangka masyarakat marah.”
Nah, dia juga janji bakal lapor ke Presiden Jokowi buat cari solusi terbaik. Tapi, banyak yang skeptis, nih. Mereka ngerasa ini cuma lip service alias omong kosong buat meredam situasi.
Janji Basuki
Selain janji lapor ke Jokowi, Basuki juga mencoba meyakinkan publik kalau potongan gaji ini bakal balik ke mereka dalam bentuk bantuan perumahan.
“Ini bukan uang hilang, tapi tabungan buat hari tua,” katanya. Namun, skeptisisme tetap tinggi, dan publik masih menunggu langkah konkret pemerintah.
Apa Kata Jokowi?
Presiden Jokowi sendiri udah teken Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tapera. Dia bilang, kebijakan ini udah dihitung matang-matang, tapi tetap terbuka buat evaluasi.
Publik berharap, Jokowi dan timnya benar-benar mendengar keluhan mereka dan segera ambil tindakan nyata.
Kesimpulan
Jadi, apakah Tapera ini bakal jadi solusi buat masalah perumahan atau malah nambah beban? Hanya waktu yang bisa jawab. Yang jelas, kita semua harus terus kritis dan awasi janji-janji pejabat kita. Jangan sampe cuma jadi lip service aja, ya!
Kamu gimana nih, setuju nggak sama Tapera? Atau punya pendapat lain? Yuk, share di kolom komentar!