Cacing Tanah Punah di IKN

zajpreneur By zajpreneur
4 Min Read
Cacing Tanah Punah di IKN (Ilustrasi)
Cacing Tanah Punah di IKN (Ilustrasi)

jlk – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur telah menjadi proyek ambisius pemerintah Indonesia untuk mendirikan pusat pemerintahan baru yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Namun, di balik gemerlap rencana dan janji kemajuan, ada kekhawatiran besar tentang dampak lingkungan yang mungkin terjadi, termasuk punahnya cacing tanah di wilayah tersebut.

Lahan

IKN Nusantara direncanakan mencakup area seluas 256.142 hektar daratan dan 68.189 hektar wilayah perairan laut.

Dari luas tersebut, 56.180 hektar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur utama seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, istana kepresidenan, gedung pemerintah, dan pusat teknologi.

- Advertisement -

Penggunaan lahan yang masif ini tentunya akan berdampak pada ekosistem dan kehidupan alami di area tersebut.

Tanah

Tanah di kawasan IKN Nusantara terdiri dari tanah aluvial dan podsolik merah kuning yang cukup subur untuk pertanian dengan pengelolaan yang tepat.

Tanah aluvial dikenal sangat subur dan cocok untuk berbagai jenis tanaman, termasuk padi. Produktivitas padi di wilayah ini bisa mencapai rata-rata 5 ton per hektar per musim.

Jika 50% dari area pembangunan, yaitu sekitar 28.090 hektar, digunakan untuk menanam padi, maka estimasi hasil padi bisa mencapai:
Total produksi padi = 5 ton/ha×28.090 ha = 140.450 ton

Hutan

Pembangunan IKN Nusantara tidak lepas dari dampak lingkungan yang signifikan. Diperkirakan ada sekitar 115.263.900 pohon yang akan ditebang untuk membuka lahan bagi pembangunan.

berikut Jenis dan Harga Pohon yang Akan Ditebang Di kawasan IKN, terdapat berbagai jenis pohon yang bernilai tinggi baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Beberapa jenis pohon yang umum ditemukan di kawasan ini antara lain:

- Advertisement -
  • Meranti (Shorea spp.)
  • Dipterokarpa (Dipterocarpaceae)
  • Ulin (Eusideroxylon zwageri)
  • Ramin (Gonystylus bancanus)
  • Keruing (Dipterocarpus spp.)
  • Merbau (Intsia bijuga)
  • Matoa (Pometia pinnata)
  • Tengkawang (Shorea spp.)
  • Pohon buah-buahan: Durian (Durio spp.), rambutan (Nephelium lappaceum), langsat (Lansium parasiticum)​.

Estimasi harga per pohon bervariasi tergantung jenis dan usia pohon:

  • Pohon buah-buahan: Rp 1-5 juta per pohon
  • Meranti dan Dipterokarpa: Rp 10-20 juta per pohon
  • Ulin: Rp 25-40 juta per pohon
  • Ramin: Rp 15-30 juta per pohon
  • Keruing dan Merbau: Rp 10-25 juta per pohon

Bukan hanya itu, Penebangan pohon ini akan mengurangi produksi oksigen sekitar 531.000 ton per tahun dan mengganggu ekosistem lokal, termasuk kehidupan cacing tanah.

Cacing tanah memainkan peran penting dalam menjaga kesuburan tanah. Mereka membantu mengurai bahan organik dan meningkatkan struktur tanah, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan tanaman.

- Advertisement -

Setiap pohon di kawasan hutan tersebut mendukung kehidupan sekitar 1.000 cacing tanah. Dengan jumlah pohon yang diperkirakan mencapai 115.263.900, berarti ada sekitar 115.263.900.000 cacing tanah yang berkontribusi pada kesuburan tanah di area tersebut.

Masyarakat Lokal

Pembangunan IKN Nusantara juga berdampak signifikan terhadap masyarakat lokal, termasuk komunitas adat yang mungkin kehilangan tanah dan sumber daya alam mereka.

Meskipun proyek ini menjanjikan penciptaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi, masyarakat lokal mungkin menghadapi perubahan besar dalam kehidupan mereka.

Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan ini dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal dan meminimalkan dampak negatif terhadap kehidupan mereka.

Kesimpulan

Pembangunan IKN Nusantara adalah proyek besar yang menawarkan peluang dan tantangan. Dampak lingkungan, terutama terhadap ekosistem hutan dan populasi cacing tanah, harus dikelola dengan hati-hati.

Cacing tanah yang berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dapat punah jika habitat mereka rusak akibat penebangan hutan.

Selain itu, dampak sosial terhadap masyarakat lokal juga harus diperhatikan agar proyek ini membawa manfaat maksimal bagi Indonesia tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Share This Article