Mobil listrik, atau yang lebih dikenal dengan Electric Vehicle (EV), kini semakin populer dan dianggap sebagai masa depan transportasi yang bersih dan ramah lingkungan.
Peluang Mobil Listrik di Indonesia
Indonesia memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia, jumlahnya kurang lebih 30 persen dari cadangan dunia. Dengan potensi itu, Indonesia memiliki peluang sangat besar menjadi produsen EV baterai dan lithium baterai untuk kendaraan listrik. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa investasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah prioritas pemerintah. Pemerintah Indonesia ingin membangun ekosistem kendaraan listrik mulai dari bahan baku, baterai electric vehicles (EV), sampai kendaraan listrik.
Tantangan Mobil Listrik di Indonesia
Salah satu tantangan utama bagi kendaraan listrik dan hibrida di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya. Jaringan stasiun pengisian daya listrik masih terbatas, terutama di daerah pedesaan dan wilayah timur Indonesia. Tantangan lainnya adalah ketersediaan teknologi energi bersih dengan harga terjangkau. “Kerja sama dan solusi dalam teknologi memiliki peran yang kritikal dalam dekarbonisasi sektor kelistrikan dan industri yang hard-to-abate. Kendaraan listrik berbasis baterai menjadi teknologi kunci untuk menurunkan emisi di sektor transportasi,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif.
Harapan Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia
Indonesia berkomitmen untuk melawan perubahan iklim dan mengambil aksi-aksi global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemerintah telah membangun roadmap untuk menuju Net Zero Emission (NZE) dalam rangka dekarbonisasi sistem energi pada 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional. Untuk mencapai target NZE, diperlukan dekarbonisasi suplai energi melalui optimalisasi pembangkit energi terbarukan, memperluas infrastruktur transmisi dan distribusi.
Mobil listrik adalah masa depan transportasi yang bersih dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan energi terbarukan, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, menghemat biaya bahan bakar minyak, meningkatkan ketahanan energi, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan semakin banyaknya kendaraan listrik di Indonesia, maka emisi gas buang kendaraan bermotor dapat dikurangi. Hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan hidup.