Nvidia Jadi Perusahaan Chip Paling Berharga Keempat di Dunia, Lewati Google dan Amazon

Noer Huda By Noer Huda
3 Min Read
Nvidia Jadi Perusahaan Chip Paling Berharga Keempat di Dunia, Lewati Google dan Amazon
Nvidia Jadi Perusahaan Chip Paling Berharga Keempat di Dunia, Lewati Google dan Amazon

jlk – Nvidia, perusahaan chip dari Amerika Serikat, baru saja melampaui Google dan Amazon dalam daftar perusahaan paling berharga di dunia. Sekarang, mereka duduk manis di posisi keempat dengan nilai pasar sekitar 1,794 triliun dolar AS atau sekitar 28.000 triliun rupiah per Jumat kemarin.

Nilai pasar Nvidia melonjak sebanyak 46,72 persen dari akhir 2023, mencapai 1,223 triliun dolar AS atau sekitar 19.139 triliun rupiah. Waktu itu, Nvidia masih kalah di bawah Google dan Amazon yang punya nilai pasar masing-masing sekitar 1,781 triliun dolar AS dan 1,763 triliun dolar AS.

Kenaikan nilai pasar Nvidia ini tak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memerlukan chip grafis (GPU) buatan mereka. GPU Nvidia jadi andalan di pusat data untuk mengolah AI, digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan lainnya.

Produk andalan Nvidia, GPU AI H100, mendukung sebagian besar model bahasa besar (LLM) yang populer saat ini, seperti ChatGPT dari OpenAI, dan banyak proyek AI dari Microsoft, Meta, dan Amazon.

- Advertisement -

Selain itu, Nvidia juga menjadi pemasok GPU bagi Google yang kabarnya butuh lebih dari 4 juta unit GPU Nvidia untuk pengembangan AI. Nilainya bisa mencapai 100 miliar dolar AS atau sekitar 1.500 triliun rupiah.

Dengan menguasai sekitar 80 persen pangsa pasar chip AI, Nvidia layak dijuluki raja pasar chip AI. Ini membuat harga saham Nvidia melonjak 47 persen sepanjang tahun ini, dan tahun sebelumnya bahkan melonjak lebih dari tiga kali lipat.

Meski Nvidia sekarang punya nilai pasar 1,794 triliun dolar AS, mereka masih harus mengejar tiga perusahaan di atasnya, yaitu Microsoft (3,020 triliun dolar AS), Apple (2,839 triliun dolar AS), dan Saudi Aramco (2,062 triliun dolar AS).

Share This Article