Mari kita hadapi kenyataan, jika Anda sedang mencari artikel dengan kata kunci “bokep pemersatu bangsa”, maka Anda telah menemukan cara yang sangat efektif untuk membuktikan bahwa dunia ini memang penuh dengan kekeliruan—dan sayangnya, Anda adalah bagian dari kekeliruan itu.
Ada apa dengan Anda, atau lebih tepatnya, apa yang terjadi dengan penilaian Anda tentang apa yang sebenarnya penting? Jangan khawatir, ini bukan soal rasa malu semata. Ini lebih kepada kenyataan pahit bahwa Anda lebih memilih kebodohan daripada mencari tahu apa yang bisa membuat bangsa ini maju.
Anda, mungkin dengan bangga, ingin memperkenalkan pornografi sebagai solusi untuk persatuan bangsa. Sebuah ide yang, sejujurnya, bisa saja dipilih oleh karakter-karakter dalam cerita satir yang penuh ironi, tetapi tidak lebih dari itu. Menganggap konten semacam itu sebagai alat pemersatu, sama saja dengan berpikir bahwa obat untuk pandemi adalah menambah jumlah virus.
Anda mungkin merasa cerdik dengan lelucon semacam ini, berpikir bahwa dunia bisa dipersatukan dengan ketertawanan atau kehebohan sesaat, tapi coba pikirkan baik-baik. Bokep tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi solusi untuk permasalahan bangsa.
Lebih tepatnya, ia adalah cermin dari masalah yang jauh lebih besar, yakni ketidakpedulian terhadap nilai moral dan sosial yang sudah sekian lama terabaikan. Ketika kita berbicara tentang negara, kita berbicara tentang struktur yang dibangun di atas dasar saling pengertian, kerja sama, dan nilai-nilai luhur.
Menganggap pornografi sebagai kunci persatuan adalah seperti mencoba memperbaiki jembatan yang runtuh dengan menggunakan lem dan kertas. Anda pikir itu akan kuat? Mungkin, kalau Anda lebih suka hidup di dunia fantasi.
Penting untuk diingat bahwa bangsa bukanlah sekadar tempat bagi individu untuk melampiaskan nafsu atau menikmati kesenangan instan. Bangsa adalah gagasan kolektif yang dibangun oleh ide, pendidikan, kerja keras, dan perjuangan bersama.
Jika Anda merasa bahwa konten seperti ini bisa membangun persatuan, maka saya rasa Anda telah berada dalam kesalahan besar. Dalam dunia yang sudah dibanjiri dengan informasi semu dan kebodohan, justru yang kita butuhkan adalah ketajaman berpikir, bukan pelarian yang tidak pernah memberikan solusi nyata.
Dan Anda ingin memperkuat negara ini dengan ide yang begitu dangkal? Kalau ini yang Anda anggap sebagai kontribusi terhadap bangsa, mungkin Anda perlu memikirkan kembali apa yang sesungguhnya Anda perjuangkan.
Mengandalkan konten pornografi untuk menyatukan masyarakat hanyalah pengalihan dari kenyataan pahit bahwa bangsa ini sedang terancam oleh kebodohan yang berkembang begitu pesat. Menjadikan porno sebagai simbol persatuan adalah seperti menggunting kaki sendiri agar lebih cepat sampai ke tujuan.
Sekarang, mari kita berbicara tentang moralitas. Anda seharusnya malu, tetapi saya rasa Anda lebih tertarik pada sensasi semu daripada pada harga diri. Menganggap pornografi sebagai ‘pemersatu bangsa’ sama saja dengan mengatakan bahwa kebanggaan bangsa ini terletak pada ketidakmampuan kita untuk menjaga martabat.
Ini bukan sekadar masalah pribadi Anda—ini adalah masalah yang lebih besar, tentang siapa kita sebagai masyarakat dan apa yang seharusnya kita perjuangkan bersama. Dengan terus mencari sensasi kosong dan membenarkan tindakan ini dengan alasan yang penuh kebohongan, Anda sebenarnya sedang merusak apa yang bisa kita bangun.
Mari kita berhenti berpura-pura, karena meskipun Anda mungkin tidak melihatnya, tindakan ini hanya akan memperburuk keadaan. Jika Anda benar-benar peduli dengan kemajuan bangsa, ada banyak cara yang lebih bermartabat untuk berkontribusi, daripada membenarkan kebiasaan yang justru menghancurkan. Jika Anda merasa bangga dengan pencarian seperti itu, maka Anda perlu bertanya pada diri sendiri: siapa sebenarnya yang Anda bantu?
Mungkin Anda akan merasa nyaman dengan dalih “semua orang juga melakukannya” atau “gak ada salahnya,” tetapi saran saya, berhentilah merendahkan diri sendiri dengan pemikiran semacam itu. Anda tidak lebih baik hanya karena mengikuti arus.
Bahkan dalam dunia yang penuh dengan tantangan ini, menjadi seorang individu yang berpikir jernih dan tidak terjebak dalam ilusi adalah hal yang lebih sulit, namun jauh lebih berharga. Mengatakan “semua orang melakukannya” adalah cara mudah untuk melegalkan perilaku buruk, dan itu adalah kemunduran intelektual yang memalukan.
Anda tidak hanya memalukan diri sendiri, tetapi Anda juga memalukan seluruh komunitas yang seharusnya dibangun dengan gagasan besar dan perjuangan nyata. Menganggap porno sebagai pemersatu bangsa adalah sebuah penghinaan terhadap seluruh konsep persatuan itu sendiri. Karena persatuan yang sejati dibangun dengan cinta terhadap nilai-nilai yang membentuk peradaban kita, bukan dengan pelarian menuju dunia yang tak nyata.
Bangsa ini tidak akan maju jika kita terus mempertahankan mentalitas yang begitu rendah. Jika mentalitas semacam ini dibiarkan berkembang, maka kita hanya akan menjadi bangsa yang semakin terkikis oleh kebodohan, bukan satu langkah pun menuju kemajuan.
Sebagai individu, kita harus mampu melihat lebih jauh dari sekadar pencarian sesaat yang hanya membawa kehancuran. Tentu, mungkin Anda merasa ini hanyalah sebuah hiburan, sebuah pelarian dari dunia yang penuh tekanan.
Tapi, tahukah Anda bahwa bangsa ini sedang berjuang untuk sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar hiburan kosong? Dunia ini tidak membutuhkan individu-individu yang terjebak dalam pencarian yang tidak jelas—kita membutuhkan pemikir yang mampu melihat jauh ke depan, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang membangun.
Jika Anda merasa nyaman dengan mentalitas ini, mungkin sudah saatnya Anda berpikir ulang tentang kontribusi apa yang sebenarnya Anda berikan untuk masa depan bangsa.
Jadi, cukup sudah dengan pencarian sensasi yang mengarah pada kehancuran ini. Jika Anda terus-terusan terjebak dalam pencarian ini, Anda hanya akan memperburuk keadaan. Dan kalau Anda merasa bahwa itu adalah jalan yang benar, maka Anda benar-benar telah memilih jalan yang keliru.
Negara ini tidak akan dibangun oleh orang-orang yang hanya peduli dengan hiburan sementara, tetapi oleh mereka yang berani berpikir besar dan berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Jangan biarkan mentalitas seperti ini merusak lebih banyak lagi. Cobalah untuk lebih menghargai apa yang benar-benar berharga.