jlk – Prancis dan Rusia, dua negara dengan kekuatan militer yang signifikan, kini berada di ambang perang.
Situasi ini muncul setelah intelijen Moskow melaporkan bahwa Prancis berencana mengirim pasukan ke Ukraina.
Meski demikian, negara yang dipimpin oleh Emmanuel Macron membantah laporan tersebut.
Kesiapan Militer Prancis
Meski membantah laporan intelijen Rusia, militer Prancis menegaskan kesiapannya jika harus berperang.
Staf Jenderal Prancis Pierre Schill dalam tulisannya di media Prancis, Le Monde, mengungkapkan, “Bagaimanapun situasi internasional bisa berkembang, warga Prancis merasa yakin bahwa tentara mereka sudah siap merespons.”
Schill juga menegaskan bahwa kemampuan militer Prancis mampu menghalangi serangan ke Prancis.
“Untuk melindungi dari semua serangan dan mempertahankan kepentingan, tentara Prancis bersiap bahkan untuk pertempuran berat,” tulisnya.
Perbandingan Kekuatan Militer
Rusia dan Prancis memiliki kekuatan militer yang cukup berimbang. Rusia berada di peringkat kedua dari 145 negara dalam hal kekuatan militer dengan indeks kekuatan 0,0702.
Rusia memiliki total tentara aktif sebanyak 1.320.000 dan tentara cadangan sebanyak 2.000.000.
Sementara itu, Prancis berada di peringkat 11 dari 145 negara dengan indeks kekuatan 0,1878. Prancis memiliki total tentara aktif sebanyak 200.000 dan tentara cadangan sebanyak 26.000.
Ancaman Perang
Kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia Sergey Naryshkin mengatakan Prancis sedang mempersiapkan pasukannya untuk dikerahkan ke Ukraina. Menurutnya, Paris bersiap mengerahkan sebanyak 2.000 tentara ke Kyiv.
“Tentara Prancis memang akan menjadi target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Naryshkin.
Situasi antara Prancis dan Rusia semakin memanas. Meski Prancis membantah laporan intelijen Rusia, negara ini menegaskan kesiapannya jika harus berperang.
Dengan kekuatan militer yang signifikan, konflik antara kedua negara ini berpotensi menjadi perang besar. Namun, kita semua berharap bahwa perdamaian dapat tercapai dan perang dapat dihindari.