Jakarta – Dalam upaya memperkuat posisi strategis di kawasan ASEAN, Indonesia dan Vietnam telah mengambil langkah penting dengan menjajaki kerjasama di sektor agrikultur dan akuakultur.
Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia (KemenKopUKM) berinisiatif untuk memodernisasi ekosistem bisnis kedua sektor melalui digitalisasi dan penelitian serta pengembangan (R&D) yang bertujuan meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam audiensi dengan Province Chairman of PPC, Ms. Hyim Kdoh, Dal Lak Province, menekankan pentingnya kerjasama ini. “Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” ujar Teten.
Kerjasama ini diharapkan dapat mengembangkan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian yang lebih efisien di kawasan ASEAN. Saat ini, komoditas yang sedang dikembangkan antara lain rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu, dan rotan.
Sementara itu, Vietnam mengembangkan ikan baramundi, udang, dan lobster di sektor akuakultur, serta durian, mangga, dan nangka di sektor agrikultur.
“Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditi agrikultur dan akuakultur.
Dengan hilirisasi, akan menjadi platform untuk menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat,” tambah Teten.
Pengembangan kerjasama ini juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk memajukan sektor pertanian dan perikanan, yang tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di kedua negara.
Dengan kerjasama ini, Indonesia dan Vietnam berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar internasional.
Kerjasama ini memiliki beberapa manfaat yang signifikan bagi kedua negara, yaitu:
- Peningkatan Ekonomi: Kerjasama di sektor agrikultur dan akuakultur dapat meningkatkan kontribusi ekonomi kedua negara. Dengan memodernisasi bisnis dan mengoptimalkan produksi, baik Indonesia maupun Vietnam dapat menghasilkan lebih banyak produk pertanian dan perikanan yang berkualitas dan kompetitif di pasar global.
- Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Nelayan: Dengan fokus pada hilirisasi produk berbasis sumber daya alam, kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi petani dan nelayan. Meningkatnya produksi dan nilai tambah produk akan berdampak positif pada pendapatan dan kesejahteraan mereka.
- Sinergi dalam Menghadapi Tantangan Global: Kedua negara dapat saling mendukung dalam menghadapi perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan tantangan lainnya. Kerjasama ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi masalah bersama.
- Akses ke Pasar Internasional: Dengan menggabungkan kekuatan, Indonesia dan Vietnam dapat memperluas akses ke pasar internasional. Produk-produk yang dihasilkan melalui kerjasama ini memiliki peluang lebih besar untuk diterima di pasar global.
- Penguatan Hubungan Diplomatik: Kerjasama ini juga memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Kolaborasi di bidang agrikultur dan akuakultur menciptakan ikatan yang lebih kuat dan saling menguntungkan.
Semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.