Pilpres 2024 Indonesia menjadi sorotan dunia, terutama karena adanya sosok perempuan yang disebut-sebut sebagai penentu kemenangan di antara para calon presiden laki-laki. Sosok tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, provinsi terbesar kedua di Indonesia.
Bloomberg, kantor berita asal Amerika Serikat, menyebut Khofifah sebagai sosok yang berpengaruh signifikan dalam perolehan suara pasangan capres-cawapres yang didukungnya. Alasannya, Khofifah memiliki beberapa kekuatan unik yang dapat memengaruhi pemilih, yaitu:
- Kekuasaan di Jawa Timur. Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia, dengan sekitar 31 juta pemilih. Provinsi ini juga merupakan basis pemilihan tradisional bagi Presiden Joko Widodo, yang memenangkan dua pilpres sebelumnya dengan dukungan Khofifah. Jika Khofifah mendukung Prabowo Subianto, yang saat ini unggul dalam survei, maka ia dapat membantu Prabowo mencapai target 50% suara nasional untuk menghindari putaran kedua.
- Kepemimpinan di Nahdlatul Ulama. Khofifah adalah salah satu pemimpin senior di Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan sekitar 40 juta anggota. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU, sayap perempuan NU dengan anggota sekitar 30 juta orang. Dengan pengaruhnya di NU, Khofifah dapat menggalang dukungan dari basis pemilih Islam moderat yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di luar Jawa.
- Pengalaman politik dan birokrasi. Khofifah memiliki rekam jejak yang panjang dan luas di dunia politik dan birokrasi. Ia pernah menjadi anggota legislatif sejak tahun 1992, wakil ketua parlemen, menteri sosial, dan sekarang gubernur. Ia juga pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada tahun 2009, meskipun gagal. Dengan pengalaman ini, Khofifah dapat menunjukkan kredibilitas, kompetensi, dan kematangan politiknya di mata publik.
- Pengaruh terhadap pemilih perempuan. Khofifah adalah salah satu politisi perempuan papan atas di Indonesia, yang masih didominasi oleh laki-laki. Ia dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi pemilih perempuan, yang jumlahnya hampir setara dengan laki-laki. Menurut Ella S. Prihatini, dosen President University Jakarta, dukungan Khofifah kepada pasangan Prabowo-Gibran dapat memberi keyakinan kepada pemilih perempuan untuk ikut mendukung pasangan tersebut.
Dengan kekuatan-kekuatan tersebut, Khofifah memang berpotensi menjadi penentu kemenangan pilpres 2024. Namun, hal ini tentu tidak bisa dianggap sebagai kepastian, karena masih ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pilpres, seperti isu-isu aktual, dinamika koalisi, strategi kampanye, dan sikap pemilih. Khofifah juga belum secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada salah satu pasangan capres-cawapres, meskipun ia dikabarkan dekat dengan Prabowo. Oleh karena itu, peran Khofifah dalam pilpres 2024 masih harus ditunggu perkembangannya.