jlk – San Francisco, kota yang dikenal sebagai pusat inovasi teknologi dunia, ternyata menyimpan rahasia gelap di balik gemerlapnya Silicon Valley. Meski dikenal dengan kesuksesan dan kemapanan para bos teknologi, kematian pendiri startup CashApp, Bob Lee, membuka tabir dari kehidupan pesta seks dan narkoba yang jarang terpublikasi.
Bob Lee, sosok di balik kesuksesan CashApp, ternyata rutin menghadiri pesta penuh narkoba dan hubungan bebas di kota ini. Sumber terkait mengungkapkan bahwa Lee seringkali menikmati pesta gila-gilaan ini bersama Khazar Elyassnia, adik dari Nima Momeni, seorang bos teknologi lainnya yang kini menjadi tersangka pembunuh Bob.
Pesta yang dikenal dengan nama “The Lifestyle” ini, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal, menjadi ajang eksperimen narkoba dan hubungan intim yang ekstrem. Gaya hidup gelap ini, ternyata, bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar bos teknologi di Silicon Valley.
Pesta ini umumnya eksklusif dan hanya dihadiri oleh undangan, dan Bob Lee tidak sendirian dalam kebiasaannya ini; tim anggota pengembangan iPhone dan tokoh-tokoh lainnya juga dikabarkan turut meramaikan acara tersebut.
Menurut sumber yang dikutip dari New York Post, motivasi para bos teknologi untuk menghadiri pesta-pesta ini salah satunya adalah untuk merasakan pengalaman baru. Mereka yang sebelumnya mungkin dianggap kutu buku atau geek, ketika memiliki uang dan kekuasaan, terlibat dalam perilaku yang ekstrem.
“Mereka menjadi orang kaya dan terbuka peluang seks dan narkoba dalam cara yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Banyak dari mereka adalah nerd. Di mana ada uang dan akses serta kekuasaan, maka terjadilah,” ungkap sumber tersebut.
Buku berjudul “Brotopia: Breaking Up the Boys’ Club of Silicon Valley” juga mengungkapkan bahwa sekelompok pentolan teknologi terkadang berbaring berdampingan sambil mengonsumsi obat terlarang.
Pesta ini terkadang memiliki tema tertentu, dengan pakaian yang menggoda dan suasana yang menggelora.
Mereka yang hadir dalam pesta ini tampaknya cukup terbuka terhadap narkoba, yang mungkin berkaitan dengan sifat orang-orang di dunia teknologi yang cenderung terbuka pada hal-hal baru dan berpikir out-of-the-box.
Sisi gelap Silicon Valley ini menjadi sorotan, mengingat paradoks antara inovasi teknologi dan gaya hidup yang tersembunyi di balik layar.