jlk – Pada tanggal 5 April 1998, sebuah jembatan yang mengesankan dibuka untuk umum. Jembatan ini bukan sembarang jembatan, tetapi Jembatan Akashi Kaikyo, yang menghubungkan kota Kobe di Pulau Utama Honshu, ke Iwaya di Pulau Awaji.
Jembatan ini memiliki panjang total 3.911 meter dan terdiri dari tiga bentang: bentang pusat sepanjang 1.991 meter, dan dua bentang samping yang masing-masing berukuran 960 meter.
Jembatan Akashi Kaikyo dibangun untuk mengatasi masalah transportasi di daerah Barat-Tengah Jepang, yang memiliki Selat Akashi (Akashi-kaikyo) yang sulit untuk ditinggalkan oleh kapal.
Sebelum jembatan ini dibangun, feri adalah satu-satunya cara untuk menyeberangi selat ini. Namun, selat ini dikenal karena angin kencang, hujan lebat, badai, dan bencana alam lainnya.
Arsitek yang merancang Jembatan Akashi Kaikyo adalah Ieoh Ming Pei, yang juga merancang Piramida Louvre di Paris. Jembatan ini merupakan bagian penting dari Proyek Jembatan Honshu-Shikoku yang melintasi Laut Pedalaman Jepang.
Jembatan Akashi Kaikyo bukan hanya jembatan biasa. Ini adalah jembatan gantung terpanjang di dunia saat dibuka pada tahun 1998. Bahkan, jembatan ini berdiri di wilayah yang tidak stabil secara seismik dan juga mengalami beberapa badai paling parah di Bumi.
Jembatan Akashi Kaikyo adalah contoh luar biasa dari keahlian teknik dan desain. Dengan panjang total 3.911 meter dan bentang pusat sepanjang 1.991 meter, jembatan ini adalah simbol kekuatan dan ketahanan.
Meskipun berada di wilayah yang rawan gempa dan badai, jembatan ini tetap berdiri teguh, menjadi saksi bisu perkembangan teknologi dan kemajuan manusia.
Jadi, jika Anda berada di Jepang dan mencari tempat yang menakjubkan untuk dikunjungi, pertimbangkan untuk melihat Jembatan Akashi Kaikyo.
Anda akan terpesona oleh keindahan dan keagungan struktur ini. Dan siapa tahu, Anda mungkin juga akan terinspirasi oleh kisah di balik pembangunannya.