Para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan mimpi buruk. Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memicu atau meningkatkan risiko mimpi buruk, yaitu:
- Stres dan kecemasan. Stres dan kecemasan adalah salah satu penyebab utama mimpi buruk. Ketika kita mengalami stres atau kecemasan, otak kita melepaskan hormon kortisol, yang bisa mempengaruhi kualitas tidur kita. Stres dan kecemasan juga bisa membuat kita memikirkan hal-hal negatif sebelum tidur, yang bisa masuk ke dalam mimpi kita. Contohnya, jika kita stres karena pekerjaan, kita mungkin bermimpi tidak bisa menyelesaikan tugas, dipecat, atau dimarahi bos.
- Trauma. Trauma adalah pengalaman yang sangat menyakitkan atau menakutkan, yang bisa meninggalkan bekas di pikiran dan perasaan kita. Trauma bisa disebabkan oleh kekerasan, pelecehan, kecelakaan, bencana, perang, atau kematian orang terdekat. Trauma bisa menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD), yang salah satu gejalanya adalah mimpi buruk. Orang yang mengalami trauma sering bermimpi ulang tentang kejadian traumatis tersebut, atau hal-hal yang berkaitan dengan trauma itu.
- Kurang tidur. Kurang tidur bisa memicu mimpi buruk pada beberapa orang. Kurang tidur bisa mengganggu siklus tidur kita, yang bisa membuat kita lebih sering masuk ke fase tidur REM. Fase tidur REM adalah fase di mana mimpi buruk paling mungkin terjadi. Kurang tidur juga bisa membuat kita lebih mudah terbangun saat bermimpi, sehingga kita lebih ingat mimpi buruk yang kita alami.
- Efek samping obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan tertentu bisa menyebabkan mimpi buruk sebagai efek sampingnya. Contohnya, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, tekanan darah tinggi, atau penyakit Parkinson. Obat-obatan ini bisa mempengaruhi keseimbangan kimia di otak, yang bisa memicu mimpi buruk. Jika Anda mengalami mimpi buruk setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
- Buku atau film seram. Buku atau film seram bisa menjadi sumber inspirasi mimpi buruk kita. Ketika kita membaca buku atau menonton film seram, otak kita menyimpan gambaran-gambaran menakutkan yang kita lihat atau baca. Gambaran-gambaran ini bisa muncul kembali di dalam mimpi kita, terutama jika kita membaca atau menonton sebelum tidur. Contohnya, jika kita menonton film horor tentang hantu, kita mungkin bermimpi melihat hantu di kamar tidur kita.
- Makan mendekati waktu tidur. Makan mendekati waktu tidur juga bisa menyebabkan mimpi buruk. Makan bisa meningkatkan metabolisme dan suhu tubuh kita, yang bisa mempengaruhi tidur kita. Makan juga bisa menyebabkan asam lambung naik, yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di perut atau dada. Rasa tidak nyaman ini bisa memicu mimpi buruk yang berkaitan dengan rasa sakit atau ketakutan.