Beneran Enak Mie Gacoan? Gak Sebanding dengan Mie INI!

Oleh
rasyiqi
Writer, Digital Marketer
- Writer, Digital Marketer
Baca 6 Mnt
Beneran Enak Mie Gacoan? Gak Sebanding dengan Mie INI! (Ilustrasi)
Beneran Enak Mie Gacoan? Gak Sebanding dengan Mie INI! (Ilustrasi)

Kalau ada yang bilang Mie Gacoan itu “lezat,” “juara,” atau “wah,” mungkin lidah mereka perlu diperiksa ke dokter. Atau mungkin mereka terlalu terpesona oleh interior instagramable-nya sampai lupa bahwa yang mereka makan sebenarnya cuma mie biasa dengan harga yang nggak sepadan dengan rasanya.

Ya, Mie Gacoan itu contoh sempurna bisnis kuliner yang jual tempat, bukan jual rasa. Dan kalau kita bicara soal rasa? Nggak usah jauh-jauh—Indomie atau Mie Sedaap dengan topping sederhana sudah bisa menghancurkannya.

Harga 10 Ribu, Tapi Dapet Apa?

Mie Gacoan membanderol harganya sekitar Rp 10.000–15.000 per porsi. Murah? Nggak juga. Karena yang kamu bayar bukan cuma mie, tapi sebagian besar buat sewa tempat yang didesain supaya bisa difoto dan dipamerin di sosmed.

Coba bandingkan dengan Indomie atau Mie Sedaap yang harganya Rp 3.000–5.000 per bungkus. Kalau kamu punya budget Rp 10.000, kamu bisa beli dua bungkus, tambah telor, irisan daging ayam, atau sayuran—dan hasilnya? Jauh lebih enak, lebih kenyang, dan lebih memuaskan!

Mie Gacoan klaim punya level pedas yang “menggila,” tapi faktanya, rasa pedasnya cuma numpang lewat. Nggak ada kedalaman rasa, nggak ada keunikan bumbu—cuma sensasi panas yang cepat hilang, meninggalkan rasa mie yang… yah, biasa aja.

Bahkan bumbu Indomie Goreng atau Mie Sedaap Kari Spesial lebih punya karakter ketimbang apa yang ditawarkan Mie Gacoan.

Rasa? Nggak Ada yang Istimewa!

Aku penasaran, apa benar orang-orang yang antre di Mie Gacoan benar-benar menikmati mienya, atau mereka cuma pengin foto di tempat yang warna-warni itu? Karena kalau ditutup mata dan disuruh mencicipi tanpa tahu mereknya, mungkin banyak yang bakal nebak ini cuma mie instan kelas rendah yang dibikin agak mewah.

Bumbunya flat, nggak ada sentuhan khusus yang bikin lidah berdecak. Kuahnya? Standar banget, kayak resep yang bisa kamu temukan di tutorial YouTube masakan rumahan. Daging ayam atau topping lainnya juga nggak ada yang wow—kadang malah kering atau terlalu tipis.

Bandingkan dengan Mie Sedaap atau Indomie yang kamu masak sendiri: telor setengah matang, irisan daging, daun bawang, bawang goreng—lebih fresh, lebih berasa, dan lebih puas!

- Advertisement -

Tempatnya Keren, Tapi Lidah Nggak Dibohongi

Ini masalah klasik bisnis kuliner kekinian: style over substance. Mie Gacoan paham betul bahwa anak muda sekarang lebih suka tempat yang aesthetic ketimbang rasa yang bikin ketagihan.

Jadi, mereka investasi besar-besaran di dekorasi: neon lights, graffiti, meja-meja warna-warni—semuanya instagramable. Tapi begitu kamu gigit mienya… “Lho, kok gini doang?”

Kalau mau jujur, lebih worth it beli Indomie atau Mie Sedaap, masak sendiri, lalu makan sambil nonton Netflix di rumah. Nggak perlu antre, nggak perlu ribet, dan yang pasti—rasanya lebih enak!

- Advertisement -

Sama-sama Kalori Kok, Ngapain ke Sono?

Kita ngomongin kalori, kan? Mie Gacoan mungkin punya tempat yang nyaman dan menyenangkan, tapi apakah itu worth it buat nambahin kalori yang sebenarnya bisa kamu dapatkan di rumah dengan cara yang lebih murah dan lebih lezat? Kalau hanya soal makan mie, kenapa harus bayar lebih mahal untuk makan di luar jika kamu bisa masak mie instan di rumah dengan topping yang lebih banyak dan rasa yang lebih memuaskan?

Dengan Rp 10.000, kita bisa mendapatkan Indomie atau Mie Sedaap dengan segala topping tambahan yang bikin perut kenyang. Ditambah lagi, kita bisa menyesuaikan rasa sesuai selera pribadi, entah itu menambah pedas, lebih manis, atau lebih gurih.

Di resto, kita cuma dikasih apa yang mereka buat, dan kadang itu jauh dari ekspektasi. Kalau soal kalori, Mie Gacoan nggak lebih baik dari mie yang bisa kamu buat sendiri di rumah.

Disclaimer

Perlu saya tegaskan bahwa kritik ini bukan untuk menjatuhkan atau menjelekkan Mie Gacoan sebagai brand. Setiap bisnis kuliner tentu memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing, dan tentu saja Mie Gacoan sudah berhasil menciptakan tempat yang nyaman dan menarik bagi pengunjung.

Meskipun demikian, dalam hal rasa, masih banyak pilihan mie lain yang menawarkan kualitas lebih baik dengan harga lebih bersahabat. Kritik ini semata-mata bertujuan untuk memberi pandangan bahwa terkadang, ada hype yang berfokus lebih pada tempat atau suasana daripada kualitas rasa yang sebenarnya.

Kesimpulan: Mending Beli Indomie + Topping!

Mie Gacoan mungkin berhasil jadi tren karena strategi marketing dan tempatnya yang eye-catching. Tapi kalau urusan rasa? Mediocre banget. Nggak ada alasan kuat buat memilih Mie Gacoan kecuali sekadar pengin eksis di sosmed.

Jadi, kalau ada yang bilang Mie Gacoan itu enak, tanyakan baik-baik: “Beneran enak, atau lo cuma kepincut tempatnya?” Soalnya, dengan budget Rp 10.000, kamu bisa makan Indomie atau Mie Sedaap yang jauh lebih nikmat—dengan topping lengkap pula!

Save your money, cook your own better noodles. 🍜🔥

Share This Article