Mitos ini mungkin berasal dari anggapan bahwa engine brake, yaitu pengereman tambahan yang dilakukan dengan menutup gas dan tidak menarik kopling, akan menghentikan aliran oli samping ke mesin 2-tak.
Padahal, mesin 2-tak tetap mendapatkan oli samping saat engine brake, meskipun alirannya berkurang. Oli samping tetap tercampur dengan bensin yang masuk ke ruang bakar, meskipun jumlahnya lebih sedikit karena gas ditutup.
Engine brake pada mesin 2-tak boleh saja dilakukan, asalkan tidak terlalu kasar dan sering. Engine brake bisa membantu mengurangi kecepatan motor tanpa mengandalkan rem, sehingga bisa menghemat kampas rem dan meningkatkan keselamatan berkendara.
Engine brake juga bisa membantu menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas, karena mesin 2-tak cenderung lebih mudah overheat.
Jadi, motor 2-tak boleh engine brake, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Caranya adalah dengan menutup gas secara perlahan, tidak langsung mendadak, dan tetap memberikan sedikit gas agar oli samping tetap mengalir.
Jika ingin berhenti total, sebaiknya menarik kopling dan menggunakan rem. Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa kadar oli samping dan menggantinya secara rutin.