Rumus alat berat adalah rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas produksi, biaya operasional, dan waktu pelaksanaan alat berat.
Rumus ini berguna untuk menentukan jumlah, jenis, dan ukuran alat berat yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan, serta untuk mengestimasi biaya dan durasi pekerjaan.
Rumus alat berat umumnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
- Kapasitas produksi (q): jumlah material yang dapat dipindahkan atau diproses oleh alat berat dalam satu siklus kerja. Kapasitas produksi bergantung pada jenis dan ukuran alat berat, jenis dan volume material, serta kondisi lapangan.
- Jumlah gerakan per jam (N): jumlah siklus kerja yang dapat dilakukan oleh alat berat dalam satu jam. Jumlah gerakan per jam bergantung pada jarak tempuh, kecepatan, dan waktu siklus alat berat.
- Faktor efisiensi kerja (E): persentase waktu kerja efektif dari alat berat dalam satu jam. Faktor efisiensi kerja bergantung pada kondisi alat berat, keterampilan operator, gangguan cuaca, dan lain-lain.
Dengan menggunakan ketiga komponen tersebut, kita dapat menghitung produktivitas, biaya, dan waktu alat berat dengan rumus-rumus berikut:
- Produktivitas (Q): jumlah material yang dapat dipindahkan atau diproses oleh alat berat dalam satu jam. Produktivitas dihitung dengan rumus:
$$Q = q \times N \times E$$
- Biaya operasional (C): jumlah uang yang dikeluarkan untuk mengoperasikan alat berat dalam satu jam. Biaya operasional dihitung dengan rumus:
$$C = c \times N \times E$$
dimana c adalah biaya per gerakan, yang terdiri dari biaya bahan bakar, biaya perawatan, biaya sewa, biaya gaji operator, dan lain-lain.
- Waktu pelaksanaan (T): jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan menggunakan alat berat. Waktu pelaksanaan dihitung dengan rumus:
$$T = \frac{V}{Q}$$
dimana V adalah volume pekerjaan yang harus diselesaikan.