Kapasitas alat berat adalah jumlah material yang dapat diangkut atau diproses oleh alat berat dalam satu kali gerakan.
Kapasitas alat berat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran bak atau ember, berat jenis material, faktor pengisian, dan faktor efisiensi.
Rumus umum untuk menghitung kapasitas alat berat adalah:
K = L \times W \times H \times F_p \times F_e
Dimana:
- Kadalah kapasitas alat berat (m³)
- Ladalah panjang bak atau ember (m)
- Wadalah lebar bak atau ember (m)
- Hadalah tinggi bak atau ember (m)
- F_padalah faktor pengisian, yaitu rasio antara volume material yang terisi di bak atau ember dengan volume bak atau ember. Faktor pengisian bergantung pada jenis dan kondisi material, serta cara pengisian. NilaiF_pbiasanya berkisar antara 0,6 sampai 1,0.
- F_eadalah faktor efisiensi, yaitu rasio antara berat material yang terisi di bak atau ember dengan berat material yang sesuai dengan volume bak atau ember. Faktor efisiensi bergantung pada berat jenis material dan tingkat kompaksi. NilaiF_ebiasanya berkisar antara 0,9 sampai 1,1.
Sebagai contoh, misalkan kita ingin menghitung kapasitas sebuah excavator dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Panjang ember: 1,5 m
- Lebar ember: 1,2 m
- Tinggi ember: 0,8 m
- Faktor pengisian: 0,8
- Faktor efisiensi: 1,0
- Berat jenis material: 1,8 ton/m³
Maka, kapasitas excavator tersebut adalah:
K = 1,5 \times 1,2 \times 0,8 \times 0,8 \times 1,0
K = 1,15 \text{ m}^3
Dengan demikian, excavator tersebut dapat mengangkut sekitar 1,15 m³ atau 2,07 ton material dalam satu kali gerakan.