jlk – Jakarta, 21 Juli 2024 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menegaskan larangan kerja sama dengan perusahaan yang berafiliasi Israel setelah pertemuan kontroversial antara lima warga Nahdliyin dan Presiden Israel Isaac Herzog.
Pertemuan ini memicu reaksi keras dari PBNU dan masyarakat luas, memaksa PBNU untuk memperjelas sikap mereka terhadap kebijakan kerja sama dengan Israel.
Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah tanggung jawab pribadi dan tidak mewakili organisasi.
“PBNU tidak tahu-menahu tentang rencana kunjungan ini dan sangat menyayangkan tindakan mereka,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.
Pertemuan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah yang menyebut para pelaku sebagai “NU karikatural”, yang hanya mencari sensasi tanpa memahami konsekuensi terhadap umat Islam di Indonesia.
Dr. Teuku menambahkan bahwa kunjungan tersebut sangat tidak tepat mengingat Israel sedang melancarkan agresi besar-besaran di Gaza, yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Sementara itu, aktivis pro-Israel, Monique Rijkers, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia berpendapat bahwa kunjungan itu penting untuk memahami kedua sisi konflik dan membangun jembatan komunikasi antara kedua negara.
Namun, pandangan ini bertolak belakang dengan sikap mayoritas warga Nahdliyin dan masyarakat Indonesia yang menilai kunjungan itu tidak etis.
Savic Ali, Wakil Ketua PBNU, menegaskan bahwa kelima Nahdliyin tersebut akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi. “PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU untuk menjelaskan alasan kunjungan tersebut,” katanya.
Tindakan ini mencerminkan upaya PBNU untuk menjaga integritas organisasi dan meredam kontroversi yang timbul. Langkah-langkah tegas ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kader NU yang melakukan tindakan serupa tanpa persetujuan organisasi.
Isu ini menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai geopolitik dan kebijakan organisasi sebelum mengambil tindakan yang dapat berdampak luas.
PBNU berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh anggotanya untuk selalu berkoordinasi dengan pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan strategis yang melibatkan pihak luar.
Kesimpulan
Kontroversi ini memperjelas sikap PBNU terhadap kerja sama dengan Israel, mengingatkan pentingnya koordinasi dan persetujuan dalam organisasi. Tindakan tegas yang diambil PBNU diharapkan dapat menjaga integritas dan kepercayaan anggota serta masyarakat luas.