Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia (FPI) sekarang adalah milik Indonesia. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini, mayoritas sahamnya telah dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Kepemilikan Saham Mayoritas
Indonesia telah memiliki sebanyak 51 persen saham mayoritas di PT Freeport Indonesia. “Sebelumnya kita memiliki saham 9 persen, kemudian kita ambil alih dengan negosiasi, sekarang sudah mayoritas 51 persen,” kata Jokowi⁵. Ini menandakan bahwa Freeport bukan lagi milik Amerika, tetapi sudah menjadi milik Indonesia.
Penambahan Kepemilikan Saham
Presiden Jokowi memberikan sinyal bahwa Indonesia akan menambah jumlah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. Dari semula 51 persen menjadi 61 persen. “Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen dan pendapatan Freeport sekarang ini 70 persen masuk ke negara. Begitu kita naik 61 persen nantinya 80 persen akan masuk ke negara,” kata Jokowi.
Implikasi Ekonomi
Peningkatan kepemilikan saham ini akan berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Dengan peningkatan kepemilikan saham menjadi 61 persen, pendapatan dari Freeport yang masuk ke negara akan meningkat dari 70 persen menjadi 80 persen. Ini akan memberikan dorongan besar bagi ekonomi Indonesia.
Perubahan kepemilikan saham ini menandai babak baru dalam sejarah PT Freeport Indonesia. Dengan Indonesia sekarang menjadi pemegang saham mayoritas, ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk memastikan bahwa kekayaan alam negara ini memberikan manfaat maksimal bagi rakyat Indonesia.