Prabowo dan Program Makan Bergizi Gratis: Cukupkah Anggaran Rp 7.500 Per Anak?

zajpreneur By zajpreneur
8 Min Read
Prabowo dan Program Makan Bergizi Gratis: Cukupkah Anggaran Rp 7.500 Per Anak? (Ilustrasi)
Prabowo dan Program Makan Bergizi Gratis: Cukupkah Anggaran Rp 7.500 Per Anak? (Ilustrasi)

jlk – Prabowo Subianto, presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan RI, mengusulkan sebuah program ambisius dalam kampanye Pilpres 2024 lalu: makan bergizi gratis untuk semua anak sekolah di Indonesia.

Program ini diusung dengan semangat meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, mengurangi stunting, dan mendukung perkembangan mereka.

Namun, ketika menyelami detail anggaran yang dialokasikan, muncul banyak pertanyaan tentang kelayakan dan efektivitas program ini. Mari kita kaji lebih dalam dengan pendekatan data dan fakta.


Anggaran dan Perhitungan Biaya Makan

Anggaran Rp 71 Triliun: Cukupkah?

Anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis ini telah menjadi topik hangat. Jika dilihat sekilas, angka tersebut tampak sangat besar.

- Advertisement -

Namun, mari kita teliti lebih jauh apakah anggaran ini cukup untuk mencakup seluruh kebutuhan makan siang anak sekolah di Indonesia.

Dengan total jumlah murid sebanyak 53.147.535 pada tahun ajaran 2023/2024, anggaran per anak per tahun hanya mencapai sekitar Rp 1.335.904, atau sekitar Rp 5.240 per hari (dengan asumsi hari efektif belajar sebanyak 255 hari).

Bandingkan ini dengan kebutuhan ideal untuk makan siang yang bergizi yang mencapai Rp 22.126 per hari. Jelas terlihat bahwa ada kesenjangan besar dalam alokasi anggaran yang diusulkan.


Perhitungan Biaya Makan

Menurut ahli gizi dari IPB University, Ali Khomsan, anggaran Rp 7.500 per anak lebih cocok digunakan untuk camilan bergizi daripada makan siang lengkap.

Ini karena anggaran tersebut tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang yang diperlukan anak-anak, terutama jika dibandingkan dengan anggaran makan untuk balita stunting yang mencapai Rp 15.000.

- Advertisement -

Breakdown biaya makan siang yang ideal:

  • Biaya makan per hari per anak: Rp 22.126
  • Hari efektif belajar per tahun: 255
  • Biaya makan per tahun per anak: Rp 5.642.130

Jika dihitung untuk semua murid, total biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 299,86 triliun per tahun.

Jelas bahwa anggaran Rp 71 triliun tidak akan cukup untuk menutupi biaya makan siang bagi seluruh anak sekolah di Indonesia. Bahkan, ada kekurangan anggaran sebesar Rp 228,86 triliun.

- Advertisement -

Fokus pada Camilan Bergizi

Dengan anggaran yang terbatas, Ali Khomsan mengusulkan agar program ini dialihkan untuk penyediaan camilan bergizi.

Camilan yang bergizi bisa mencakup kebutuhan kalori yang lebih sedikit (sekitar 200-250 kalori) dibandingkan makan siang yang membutuhkan sekitar 600-700 kalori.

Dengan demikian, anggaran Rp 7.500 per anak per hari bisa lebih efektif digunakan untuk camilan yang juga mendukung gizi anak-anak tanpa harus memaksakan anggaran yang tidak memadai untuk makan siang lengkap.


Kebutuhan Kalori Anak

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013, kebutuhan kalori anak berbeda-beda sesuai dengan usianya:

  • Usia 4-6 tahun: 1600 Kkal per hari
  • Usia 7-10 tahun: 1850 Kkal per hari
  • Anak laki-laki usia 10-12 tahun: 2100 Kkal per hari
  • Anak laki-laki usia 13-15 tahun: 2475 Kkal per hari
  • Anak laki-laki usia 16-18 tahun: 2675 Kkal per hari
  • Anak perempuan usia 10-12 tahun: 2000 Kkal per hari
  • Anak perempuan usia 13-15 tahun: 2125 Kkal per hari
  • Anak perempuan usia 16-18 tahun: 2125 Kkal per hari

Implementasi Jangka Panjang

Ahli gizi dr. Tan Shot Yen menekankan bahwa program makan bergizi gratis harus dilihat sebagai program jangka panjang.

Program ini tidak hanya berlangsung seminggu atau dua minggu, tetapi harus konsisten dan berkelanjutan untuk memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak-anak.


Kritik dan Rekomendasi

Kritik:

Kekurangan Anggaran: Dengan perhitungan yang ada, anggaran Rp 71 triliun jelas tidak cukup untuk mencakup kebutuhan makan siang lengkap bagi seluruh murid di Indonesia. Program ini perlu revisi besar-besaran dalam alokasi anggaran.

Realisasi yang Tidak Jelas: Program makan bergizi ini harus mempertimbangkan biaya operasional lainnya, termasuk honor untuk tukang masak dan distribusi makanan. Tanpa perencanaan yang matang, implementasi program bisa menjadi tidak efektif.

Pentingnya Transparansi: Pemerintah perlu transparan dalam menyampaikan bagaimana anggaran akan digunakan dan bagaimana program ini akan diimplementasikan. Keterbukaan informasi sangat penting untuk mendapatkan dukungan publik dan memastikan program berjalan dengan baik.

Rekomendasi:

Revisi Anggaran: Untuk memenuhi kebutuhan makan siang yang bergizi, pemerintah perlu meningkatkan anggaran dari Rp 71 triliun menjadi setidaknya Rp 101,6 triliun. Alternatifnya, fokuskan anggaran yang ada untuk kelompok prioritas seperti anak-anak dari keluarga miskin atau daerah dengan angka stunting tinggi.

Fokus pada Camilan Bergizi: Mengingat keterbatasan anggaran, program bisa dialihkan untuk menyediakan camilan bergizi yang lebih ekonomis namun tetap mendukung kebutuhan gizi anak-anak.

Perencanaan Jangka Panjang: Pastikan program ini direncanakan sebagai program jangka panjang dengan monitoring dan evaluasi yang ketat untuk memastikan keberlanjutannya.

Edukasi dan Partisipasi Publik: Libatkan masyarakat dalam program ini dengan edukasi tentang pentingnya gizi dan cara-cara sederhana untuk menyediakan makanan bergizi di rumah.


Kesimpulan

Program makan bergizi gratis yang diusulkan oleh Prabowo Subianto adalah langkah ambisius yang berpotensi memberikan dampak besar pada kesehatan dan perkembangan anak-anak Indonesia.

Namun, dengan anggaran yang ada, realisasi program ini menghadapi tantangan besar. Melalui revisi anggaran, fokus pada camilan bergizi, dan perencanaan jangka panjang, program ini bisa menjadi lebih realistis dan efektif dalam mencapai tujuannya.

Pemerintah harus bertindak cepat untuk menyusun strategi yang lebih baik, memastikan setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak yang menjadi harapan masa depan bangsa.

Kita semua berharap agar program ini, dengan segala perbaikannya, bisa berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi generasi muda Indonesia.


FAQ

Apa itu program makan bergizi gratis yang diusulkan oleh Prabowo Subianto?

Program ini bertujuan untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi semua anak sekolah di Indonesia dengan anggaran Rp 7.500 per anak per hari.

Mengapa anggaran Rp 7.500 per anak tidak cukup untuk makan siang?

Menurut perhitungan ahli gizi, anggaran ini hanya cukup untuk menyediakan camilan bergizi, bukan makan siang lengkap yang memerlukan biaya sekitar Rp 22.126 per anak per hari.

Berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan makan siang seluruh murid?

Total biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 299,86 triliun per tahun, jauh lebih besar dari anggaran yang diusulkan sebesar Rp 71 triliun.

Apakah ada solusi lain jika anggaran tidak mencukupi?

Salah satu solusi adalah mengalihkan fokus program untuk menyediakan camilan bergizi, yang lebih ekonomis dan tetap mendukung kebutuhan gizi anak-anak.

Bagaimana cara pemerintah memastikan program ini berhasil?

Pemerintah perlu melakukan revisi anggaran, merencanakan program jangka panjang, serta melibatkan masyarakat dalam edukasi tentang pentingnya gizi.

Apa dampak positif dari program makan bergizi gratis?

Program ini berpotensi meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak-anak, mengurangi stunting, dan mendukung performa akademis mereka di sekolah.

Share This Article