Semakin ‘Mistik’ Seseorang Bukan Tolak Ukur ia Dekat Pada Tuhan

rasyiqi By rasyiqi - Writer, Digital Marketer
4 Min Read
Semakin 'Mistik' Seseorang Bukan Tolak Ukur ia Dekat Pada Tuhan (Ilustrasi)
Semakin 'Mistik' Seseorang Bukan Tolak Ukur ia Dekat Pada Tuhan (Ilustrasi)

Indonesia, negeri seribu pulau yang kaya akan budaya dan tradisi, tidak pernah kekurangan cerita mistis. Dari gunung yang dianggap keramat hingga ritual-ritual yang konon bisa membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.

Namun, fenomena ini belakangan semakin aneh dan tak masuk akal. Di saat Elon Musk sibuk menerbangkan satelit untuk internet Starlink, kita masih saja menyaksikan manusia seperti Ki Arjuna Samudra dan sejenisnya viral di jagat maya.

Kehadiran Tokoh Mistis Modern

Ki Arjuna Samudra, nama yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi para netizen Indonesia. Sosok ini sering muncul di berbagai platform media sosial dengan klaim-klaim supranaturalnya.

Mulai dari kemampuan membaca masa depan hingga menyembuhkan berbagai penyakit dengan metode yang tidak jelas asal-usulnya. Ki Arjuna Samudra hanyalah salah satu dari sekian banyak tokoh yang mengklaim memiliki kemampuan spiritual tingkat tinggi.

- Advertisement -

Selain Ki Arjuna, ada juga beberapa nama lain yang tidak kalah sensasional. Misalnya, Ustaz Dhanu yang dikenal dengan metode “ruqyah”-nya, sering muncul di acara-acara televisi dan media sosial dengan pengikut yang tidak sedikit.

Lalu ada juga Mbah Mijan, yang terkenal dengan ramalannya tentang dunia selebriti dan peristiwa besar di Indonesia. Semua tokoh ini sering kali viral, bahkan disukai oleh masyarakat yang haus akan hal-hal supranatural.

Mistisisme di Tengah Teknologi

Sungguh ironis ketika kita melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat di belahan dunia lain. Elon Musk dengan SpaceX dan Starlink-nya berusaha menghubungkan seluruh dunia dengan internet cepat, bahkan di daerah-daerah terpencil.

Namun, di sisi lain, kita masih berkutat dengan hal-hal yang sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah. Internet yang seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan malah sering kali digunakan untuk menyebarkan konten-konten mistis yang tak masuk akal.

Psikologi di Balik Kepercayaan Mistis

Mengapa orang masih percaya dengan hal-hal seperti ini? Jawabannya mungkin terletak pada rasa tidak aman dan ketidakpastian yang sering melanda masyarakat.

- Advertisement -

Ketika sistem keamanan dan keadilan negara dianggap tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai, masyarakat cenderung mencari alternatif lain, termasuk melalui hal-hal mistis. Ini semacam pelarian psikologis yang memberikan rasa aman meskipun sebenarnya semu.

Dari Mistisisme ke Religiusitas Sejati

Adalah sebuah kesalahpahaman besar jika semakin mistis seseorang dianggap semakin dekat kepada Tuhan. Agama mengajarkan kita untuk berikhtiar sebelum bertawakal, berusaha maksimal sebelum pasrah pada hasil akhir yang ditentukan Tuhan.

Kepercayaan yang membabi buta pada hal-hal supranatural tanpa usaha nyata justru bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri.

- Advertisement -

Masyarakat perlu didorong untuk berpikir lebih rasional dan ilmiah dalam menghadapi masalah hidup. Mengutip Tan Malaka dalam bukunya “Madilog”, kita perlu berpindah dari logika mistika menuju logika ilmiah untuk bisa maju sebagai bangsa.

Pendidikan dan penyebaran informasi yang benar sangat penting untuk mengikis kepercayaan pada hal-hal yang tidak masuk akal ini.

Penutup

Mungkin sudah saatnya kita mengevaluasi kepercayaan kita pada hal-hal mistis. Bukan berarti kita harus mengesampingkan semua nilai-nilai spiritual, namun mari kita lebih kritis dalam melihat klaim-klaim supranatural yang sering kali hanya membawa kita pada kebingungan dan ketidakpastian.

Mari belajar dari kemajuan teknologi yang sedang berlangsung di belahan dunia lain, dan gunakan pengetahuan itu untuk membangun masyarakat yang lebih rasional dan maju.

Topik:
Share This Article