jlk – Hai, kisanak! Udah pada tahu belum, kapan sih manusia pertama kali menampakan mukanya di muka bumi ini?
Kita sering mikirin nih, dari mana sih nenek moyang kita berasal, gimana bisa evolusi dari kera jadi manusia pintar, sosial, dan berbudaya kayak sekarang ini?
Tapi, jangan terlalu berharap buat dapetin jawaban pastinya. Soalnya, realitanya, pertanyaan ini tuh kayak jadi misteri yang ga ada ujungnya.
Ga ada tanggal pasti, ga ada tahun pasti, buat nunjukin kapan tepatnya manusia muncul. Ga ada batu loncatan jelas buat ngasih tau kapan kera jadi manusia. Dan ga ada garis beneran buat pisahin manusia dari spesies lain.
Kenapa gitu? Pertama, manusia bukan hasil satu peristiwa aja, tapi dari proses panjang yang rumit banget.
Ada genetika, lingkungan, seleksi alam, mutasi, adaptasi, migrasi, kawin silang, sampe budaya yang ikut ngaruh. Ini bukan proses yang lurus atau sederhana, tapi melibatkan interaksi banyak spesies.
Kedua, manusia itu bukan cuma satu bentuk aja, tapi banyak banget variasinya. Manusia punya beda-beda biologis dan budaya, dari individu sampe populasi.
Sejarah manusia juga kaya banget, dari tempat, waktu, dan peristiwa yang berbeda-beda. Identitas manusia juga nggak kaku, tapi bisa berubah tergantung faktor-faktor kayak gen, lingkungan, budaya, dan sebagainya.
Ketiga, manusia bukan objek netral, tapi subjek yang aktif. Manusia punya kemampuan buat berpikir, berimajinasi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Mereka pengen ngertiin dan ngaruhin dunia, makanya mereka berkembangin ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan bidang lainnya. Perspektif manusia juga beda-beda, tergantung nilai, norma, dan kepentingan mereka.
Jadi, pertanyaan tentang kapan manusia pertama kali ada itu ga bisa dijawab gampang atau simpel. Itu tergantung gimana kita definisinin manusia, gimana kita ukur manusia, dan gimana kita tafsirin manusia.
Terus juga tergantung siapa yang tanya, siapa yang jawab, dan siapa yang dengerin. Dan tentunya tergantung waktu, tempat, dan alasan kenapa pertanyaan itu ditanyain.
Tapi, bukan berarti kita harus nyerah atau berhenti cari jawaban. Malah sebaliknya, kita harus terus ngejar, ngecek, dan debatin jawabannya.
Soalnya, dari situ kita bisa lebih paham tentang diri kita sendiri, asal-usul, evolusi, dan keberagaman kita.
Kita juga bisa lebih ngertiin dunia kita, sejarahnya, geografinya, dan ekologinya. Dan pastinya, kita bisa lebih paham tentang sesama kita, kesamaan, perbedaan, dan hubungannya.
Mungkin kita ga akan nemu jawaban pasti banget tentang kapan manusia muncul. Tapi kita bisa nemu jawaban yang lebih baik, kritis, inklusif, dan berguna.
Soalnya, pertanyaan ini bukan cuma soal masa lalu, tapi juga tentang sekarang dan masa depan. Ini soal makna, bukan cuma fakta. Dan ini soal kita semua, bukan cuma tentang manusia.