jlk – Di tengah pasir yang berbisik dan sumur minyak yang berdengung, Arab Saudi sedang menulis bab baru dalam sejarahnya.
Bukan lagi cerita tentang minyak yang mengalir deras, tapi tentang kecerdasan buatan (AI) yang berdenyut pintar.
Dengan semangat yang sama seperti para penambang yang dahulu mengebor tanah mencari ‘emas hitam’, kini negeri ini bersiap menggali potensi AI dengan dana segar sebesar US$ 40 miliar.
Investasi Pintar untuk Masa Depan Cemerlang
Public Investment Fund (PIF), sang raksasa investasi dengan aset mencapai US$ 925 miliar, kini mengalihkan pandangannya dari kilauan minyak ke cahaya silikon.
Dalam langkah yang berani, PIF berdiskusi dengan Andreessen Horowitz, perusahaan modal ventura yang berbasis di Silicon Valley, untuk membentuk program pendanaan yang akan memfokuskan pada AI, manufaktur cip, dan penyimpanan data berteknologi tinggi.
Kota Linier dan Mimpi Besar
Mimpi ini tidak hanya terbatas pada angka-angka yang memusingkan, tapi juga terwujud dalam bentuk NEOM, proyek kota besar yang direncanakan mencakup kota linier 170 km yang dikenal sebagai The Line.
Bayangkan, sebuah kota tanpa mobil, tanpa jalan raya, hanya kecerdasan buatan yang mengatur aliran kehidupan.
Kesimpulan Bijak
Dalam perjalanan menuju masa depan, Arab Saudi tidak hanya ingin menjadi pemain, tapi juga pelatih dalam liga teknologi tinggi.
Dengan investasi yang cerdas dan langkah yang berani, negeri ini siap mengubah ‘emas hitam’ menjadi ‘otak silikon’, membuka lembaran baru dalam sejarah kecerdasan buatan.
Dan siapa tahu, suatu hari nanti, ketika kita berbicara tentang AI, kita akan mengingat gurun yang pernah berbisik ini sebagai tempat dimana kecerdasan buatan menemukan oasinya.