jlk – PT Aneka Tambang Tbk (Antam), sebuah perusahaan tambang yang menjadi anggota Holding BUMN Tambang PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (Mind ID), telah mengumumkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Dengan senyum lebar dan semangat yang membara, Antam mengumumkan laba tahun berjalan yang mencapai Rp 3,08 triliun.
“Kami berhasil mencapai laba sebesar Rp3,08 triliun selama 2023, berkat pengendalian biaya dan peningkatan kinerja produksi serta penjualan produk,” kata seorang pejabat Antam.
Tidak hanya itu, Antam juga mencatat total aset tahun 2023 mencapai Rp 42,85 triliun, tumbuh 27% jika dibandingkan tahun 2022. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, sebuah prestasi yang patut diacungi jempol.
“Total aset perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp42,85 triliun,” tambah pejabat tersebut.
Namun, di balik gemerlap laba dan aset, ada cerita lain yang tak kalah menarik. Antam berhasil memperkuat struktur keuangan yang tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian sebesar Rp 31,17 triliun, tumbuh 31 persen dibandingkan nilai ekuitas pada 2022.
Pada 2023, perusahaan juga mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp 2,5 triliun.
Angka ini turun 17 persen atau sebesar Rp 501 miliar dari posisi pinjaman pada akhir tahun sebelumnya sebesar Rp 3 triliun.
“Kami berhasil menurunkan tingkat pinjaman berbunga sebesar 17 persen menjadi Rp2,5 triliun,” ungkap pejabat Antam dengan nada bangga.
Sepanjang 2023, Antam mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp 41,05 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan domestik yang mencapai 86 persen.
Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan di dalam negeri pada produk-produk emas, bijih nikel, dan bijik bauksit.
“Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan Antam dengan proporsi 64 persen terhadap total penjualan Antam,” jelas pejabat tersebut.
Pada 2023, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1,21 ton, sementara penjualan logam emas pada 2023 sebesar 26,13 ton.
“Kami mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1,21 ton,” tutur pejabat Antam.
Dengan semua pencapaian ini, Antam telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekedar perusahaan tambang biasa.
Mereka adalah perusahaan yang mampu beradaptasi, berkembang, dan terus mencetak prestasi di tengah tantangan global yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari Antam? Mungkin, bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan strategi yang tepat, kita semua bisa mencapai puncak kesuksesan, sama seperti Antam. Dan siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, kita semua bisa menjadi ‘Antam’ dalam hidup kita masing-masing.