Sebuah tragedi mengejutkan terjadi pada akhir tahun 2022, di mana seorang calon siswa (casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua tewas dibunuh oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL) bernama Serda Adan Aryan Marsal.
Kronologi Kejadian
Iwan Sutrisman, seorang pemuda berusia 21 tahun asal Nias, Sumatera Utara, memiliki mimpi untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi anggota TNI Angkatan Laut. Pada tahun 2022, Iwan mengikuti seleksi calon Bintara (casis) TNI AL di Lanal Nias. Kakaknya, Antonius Paiman Telaumbanua, yang ingin membantu adiknya lolos seleksi, menitipkan Iwan kepada Serda Adan.
Serda Adan menjanjikan kelulusan Iwan dengan imbalan uang. Pelaku kemudian meminta uang senilai Rp 200 juta kepada keluarga korban untuk biaya masuk dan mengikuti masuk TNI AL gelombang II. Saat mengikuti tes, korban yang merupakan warga Desa Lahusa Idanetae, Kecamatan Idanetae, Kabupaten Nias Selatan itu dinyatakan tidak lulus.
Selanjutnya, Serda Adan mendatangi kediaman korban, lalu menyarankan kepada keluarga korban agar anaknya masuk TNI AL di Lanal II Padang. Serda Adan mengaku mempunyai keluarga yang bertugas di sana dan berjanji bisa membantu meluluskan korban Iwan Sutrisman.
Pada 16 Desember 2022, Iwan dan Serda Adan berangkat ke Padang bersama temannya yakni Alvin. Mereka beralasan akan mengurus administrasi kelulusan Iwan di Lantamal II Padang. Namun, pada 24 Desember 2024, Iwan dibunuh oleh Serda Adan dan Alvin di sebuah hotel di Sawahlunto.
Penangkapan Pelaku
Komandan Detasemen Polisi Militer atau Dandenpom Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias, Mayor Laut Afrizal, membenarkan adanya pembunuhan tersebut. Saat ini, kata Afrizal, pelaku Serda Adan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Danlanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah mengatakan, sudah ada tiga orang yang tertangkap dan ditahan dalam kasus pembunuhan eks casis Bintara TNI AL, Iwan Sutrisman Telaumbanua.
Kasus pembunuhan tragis ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam proses seleksi menjadi anggota TNI. Pelaku yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang telah merusak citra TNI dan merenggut nyawa seorang pemuda yang bercita-cita tinggi. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan keadilan yang mereka cari.