Yerusalem – Malam telah tiba di Yerusalem pada Sabtu, 13 April 2024, ketika langit tiba-tiba terang benderang.
Bukan karena bintang atau bulan, melainkan karena serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Iran.
Iran, negara yang telah lama bersitegang dengan Israel, meluncurkan puluhan drone dan rudal balistik ke arah Israel. Ini menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel.
Ancaman Nyata dari Iran
“Iran membuktikan ancamannya menyerang Israel sebagai aksi balasan terhadap insiden teror gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, awal April 2024,” kata sumber berita, AFP.
Serangan ini bukan hanya sekedar ancaman kosong. Iran telah melancarkan serangan nyata dengan menghujani kota-kota Israel seperti Tel Aviv dan Yerusalem dengan drone serta rudal.
Pertahanan Udara Israel di Uji
Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa Israel siap dengan tanggapan defensif dan ofensif dari Iran.
Namun, dia juga memperingatkan bahwa pertahanan udara tidak 100 persen efektif dan mendesak masyarakat untuk memperhatikan instruksi keselamatan.
“Israel memiliki jaringan pertahanan udara berlapis yang mencakup sistem yang mampu mencegat berbagai ancaman termasuk rudal jarak jauh, rudal jelajah, drone, dan roket jarak pendek,” kata Hagari.
Namun, dalam serangan besar-besaran yang melibatkan banyak drone dan rudal, kemungkinan serangan berhasil lebih tinggi.
Dampak Serangan
Serangan ini tidak hanya berdampak pada militer, tetapi juga pada masyarakat sipil. Layanan ambulans melaporkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 10 tahun terluka parah akibat serangan ini.
Tentara memerintahkan penduduk di Dataran Tinggi Golan, dekat perbatasan Suriah dan Lebanon, serta kota selatan Nevatim dan Dimona serta resor Eilat di Laut Merah untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Kesimpulan
Serangan ini menunjukkan bahwa ancaman dari Iran bukanlah sekedar retorika belaka. Iran telah membuktikan bahwa mereka bersedia dan mampu melancarkan serangan militer terhadap Israel.
Sementara Israel memiliki pertahanan udara yang kuat, serangan ini menunjukkan bahwa pertahanan tersebut mungkin tidak cukup untuk menghalau serangan besar-besaran.
Ini adalah sebuah peringatan bagi Israel dan dunia bahwa konflik di Timur Tengah masih jauh dari selesai.