jlk – Seiring berjalannya waktu, kita semakin memahami bahwa pengetahuan tentang masa lalu dapat membantu kita menghadapi tantangan masa depan.
Salah satu cara yang paling mengejutkan dan menarik adalah melalui penelitian mumi.
Ya, Anda tidak salah dengar, mumi – makhluk yang telah dikeringkan dan diawetkan selama ribuan tahun – mungkin memegang kunci untuk memahami dan mengobati penyakit modern.
Mumi dan Penyakit Modern
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mumi kuno dapat memberikan wawasan berharga tentang sejarah penyakit dan bagaimana mereka telah berevolusi seiring waktu.
Misalnya, penelitian CT scan pada 137 mumi dari berbagai budaya dan periode waktu menemukan tanda-tanda aterosklerosis – pengerasan arteri yang berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke – pada 34% dari mereka.
Penemuan ini mengejutkan para peneliti, karena aterosklerosis ditemukan pada mumi dari setiap kelompok, menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin lebih berkaitan dengan faktor genetik daripada kelebihan modern seperti makan berlebih.
Penemuan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang gen yang mungkin terlibat dalam penyakit jantung, dan suatu hari nanti, dapat mengarah pada pengembangan obat baru.
Teknologi Baru, Penemuan Baru
Namun, mumi adalah sumber pengetahuan yang langka dan rapuh. Selama bertahun-tahun, peneliti dibatasi dalam apa yang bisa mereka lakukan pada mumi dan oleh karena itu, apa yang bisa mereka pelajari darinya.
Namun, peningkatan terbaru dalam dua alat medis – pemindaian DNA, yang dapat mengungkapkan infeksi mikroba, dan pemindaian CT – memungkinkan paleopatologis untuk mendiagnosis penyebab kematian mumi secara detail.
Mereka sekarang menemukan tanda-tanda segala sesuatu mulai dari kanker prostat hingga malaria pada mumi di seluruh dunia.
Dengan membandingkan bentuk penyakit kuno ini dengan bentuk modern mereka, peneliti dapat mempelajari bagaimana penyakit tersebut berevolusi, apa yang membuat mereka begitu berbahaya, dan – mungkin – bagaimana menghentikannya.
Mumi dan Tuberkulosis
Salah satu contoh paling menarik dari bagaimana penelitian mumi dapat membantu kita memahami penyakit modern adalah kasus tuberkulosis (TB), penyakit yang membunuh lebih dari 1,4 juta orang setiap tahun.
Peneliti menggunakan pemindaian DNA dan CT pada mumi untuk memahami kondisi apa yang disukai TB dan bagaimana mengobatinya.
Kesimpulan
Jadi, meskipun mungkin terdengar seperti plot film fiksi ilmiah, penelitian mumi memang memegang kunci untuk memahami dan mungkin menyembuhkan beberapa penyakit modern.
Dengan memanfaatkan teknologi terbaru dan memahami sejarah penyakit, kita mungkin dapat menemukan cara baru untuk melawan penyakit yang telah mengejutkan umat manusia selama ribuan tahun.
Dan itu, teman-teman, adalah sesuatu yang benar-benar mindblowing!