Khodam dalam Islam: Antara Tradisi, Kepercayaan, dan Batasan Syariah

Oleh
Baca 2 Mnt
Khodam dalam Islam: Antara Tradisi, Kepercayaan, dan Batasan Syariah (Ilustrasi)
Khodam dalam Islam: Antara Tradisi, Kepercayaan, dan Batasan Syariah (Ilustrasi)

Untuk membaca tulisan di Jailangkung, berpikirlah seperti mesin tanpa melibatkan perasaan. Anda bisa kirim tulisanmu kesini, bebas tanpa sortir dan editing!

Dalam dunia Islam, konsep khodam sering kali memunculkan perdebatan dan rasa ingin tahu. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai khodam, memahami asal-usulnya, dan memperhatikan pandangan agama terkait keberadaannya.

Apa Itu Khodam?

  • Khodam berasal dari kata “khodama-yakhdumu-khodim” yang memiliki arti pembantu.
  • Dalam konteks ini, “pembantu” dapat merujuk pada berbagai hal, seperti pembantu rumah tangga, pembantu kantor, atau pembantu lainnya.
  • Namun, tren yang sedang digandrungi banyak orang adalah khodam sebagai sosok pembantu yang bisa mendeteksi kekuatan irasional dari bangsa ghaib, yang dalam istilah Jawa sering disebut perewangan.

Khodam dalam Perspektif Islam

  • Dalam ajaran Islam, khodam sering kali diasosiasikan dengan jin.
  • Jin adalah makhluk gaib yang diciptakan dari api tanpa asap, dan mereka memiliki kehendak bebas seperti manusia.
  • Ada jin yang baik dan jin yang jahat, serta jin yang bersikap netral.
  • Khodam yang berasal dari bangsa malaikat didapatkan melalui cara-cara yang disyariatkan oleh agama Islam, seperti rajin membaca Al-Qur’an, berdzikir, atau melaksanakan riyadhah.
  • Namun, khodam yang berasal dari bangsa jin tidak semuanya beriman pada Allah. Beberapa jin kafir bertujuan untuk menyesatkan manusia dan mengajak mereka dari cahaya menuju kegelapan.

Hukum Kepercayaan terhadap Khodam

  • Dalam Islam, umat diajarkan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati segala bentuk praktik spiritual atau mistik yang tidak jelas asal-usul dan keabsahannya.
  • Keberadaan khodam, meskipun dapat ditemukan dalam tradisi-tradisi spiritual tertentu, tidak didukung secara luas dalam ajaran Islam.
  • Islam menyarankan agar manusia fokus pada ibadah kepada Allah SWT dan memperkuat iman melalui cara yang sesuai dengan syariat.
Share This Article