Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berfluktuasi pada rentang 7.200-7.300 pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (15/1/2024), seiring rilis data neraca perdagangan Indonesia.
Pelaku pasar juga akan merespon sejumlah data ekonomi penting dari dalam dan luar negeri, termasuk inflasi Jerman dan pertumbuhan ekonomi Eropa. Berikut adalah beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk dicermati hari ini.
IHSG: Fluktuatif di Kisaran 7.200-7.300
IHSG ditutup menguat 0,29% ke level 7.241,14 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), yang disertai dengan munculnya volume pembelian. Namun, penguatan IHSG masih tertahan oleh rata-rata pergerakan 20 hari (MA20).
Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 7.152 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari gelombang b dari gelombang (ii) dari gelombang [iii]. Hal tersebut berarti, meskipun terkoreksi nampaknya akan menguji rentang area 7.179-7.215 terlebih dahulu, selanjutnya IHSG masih berpeluang menguat untuk uji kembali 7.278-7.300.
Pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang bergerak pada support 7.173 hingga 7.045, sementara level resistance pada level 7.323 hingga 7.403. Adapun, faktor-faktor yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain:
- Data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali surplus, dengan sedikit perbaikan di kinerja ekspor. Menurut survei Bloomberg, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2023 diperkirakan surplus sebesar 2,5 miliar dolar AS, meningkat dari surplus 2,3 miliar dolar AS pada November 2023. kspor diperkirakan naik 13,5% year on year (yoy), sedikit lebih baik dari kenaikan 12,9% yoy pada bulan sebelumnya. Impor diperkirakan naik 18,5% yoy, melambat dari kenaikan 22,6% yoy pada November 2023.
- Inflasi Jerman yang diperkirakan naik ke 3,7% yoy di Desember 2023, naik dari 3,2% yoy di November 2023. Kenaikan inflasi Jerman ini akan menambah tekanan pada Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga lebih cepat. Namun, ECB masih berpegang pada pandangan bahwa inflasi saat ini bersifat sementara dan akan mereda pada tahun 2024. ECB juga masih berkomitmen untuk menjaga kebijakan moneter yang akomodatif untuk mendukung pemulihan ekonomi Eropa dari dampak pandemi Covid-19.
- Kinerja Wall Street yang kembali ditutup datar pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (12/1/2024). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh realisasi kinerja keuangan sejumlah bank besar di AS yang kurang memuaskan di kuartal IV-2023. Bank of America, Citigroup, dan Wells Fargo melaporkan penurunan laba bersih dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, akibat kenaikan biaya operasional dan cadangan kerugian kredit. Sementara itu, dari data ekonomi, Indeks Harga Produsen (PPI) berada di –0,1% month on month (mom) di Desember 2023. Data ini memperkuat keyakinan bahwa inflasi persisten di Desember 2023 di AS bersifat temporer seiring dengan kecenderungan peningkatan konsumsi masyarakat di libur Natal dan Tahun Baru.
Rekomendasi Saham: ESSA, AKRA, BTPS, ELSA, INCO, dan UNVR
Berikut adalah beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk dicermati hari ini, beserta alasan dan target harganya:
- ESSA: Buy on Weakness. Saham ESSA ditutup menguat 2,5% ke level 1.230 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan masih didominasi oleh volume pembelian. Saat ini, posisi ESSA diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang [iii] dari gelombang 1 dari gelombang (3), sehingga ESSA masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Target harga: 1.260, 1.280. Stoploss: di bawah 1.200.
- AKRA: Buy on Weakness. Saham AKRA ditutup menguat 0,8% ke level 6.500 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan mampu berada di atas MA60. Saat ini, posisi AKRA diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang 3 dari gelombang (5), sehingga AKRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Target harga: 6.800, 7.000. Stoploss: di bawah 6.400.
- BTPS: Buy on Weakness. Saham BTPS ditutup menguat 1,9% ke level 2.150 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan mampu menembus MA20. Saat ini, posisi BTPS diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang [c] dari gelombang B, sehingga BTPS masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Target harga: 2.240, 2.300. Stoploss: di bawah 2.100.
- ELSA: Buy on Weakness. Saham ELSA menguat 5,1% ke level 412 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan masih didominasi oleh volume pembelian. Penguatan ELSA pun mampu menembus MA60. Kami perkirakan, posisi ELSA saat ini sedang berada di awal gelombang [c] dari gelombang B, sehingga ELSA masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Target harga: 428, 438. Stoploss: di bawah 394.
- INCO: Buy on Weakness. Saham INCO ditutup menguat 1,2% ke level 4.250 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan mampu berada di atas MA20. Saat ini, posisi INCO diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang 3 dari gelombang (5), sehingga INCO masih berpeluang melanjutkan penguatannya. Target harga: 4.400, 4.500. Stoploss: di bawah 4.150.
- UNVR: Buy on Weakness. Saham UNVR ditutup menguat 0,4% ke level 7.600 pada perdagangan Jumat (12/1/2024), dan mampu berada di atas MA20. Saat ini, posisi UNVR diperkirakan sedang berada pada bagian dari gelombang ii dari gelombang ©, sehingga koreksi UNVR akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali. Target harga: 7.800, 8.000. Stoploss: di bawah 7.500.
Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Penulis tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.