Meskipun telah menjual Alaska ke AS lebih dari satu abad yang lalu, Rusia ternyata masih memiliki ambisi untuk menguasai kembali wilayah ini.
Beberapa politisi Rusia, seperti Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin dan anggota parlemen Oleg Matveychev, pernah menyerukan agar Rusia merebut kembali Alaska dari AS, sebagai balasan atas sanksi-sanksi yang dikenakan oleh AS terhadap Rusia.
Mereka berpendapat bahwa Alaska sebenarnya adalah milik Rusia, dan bahwa AS harus membayar reparasi kepada Rusia atas kerusakan yang disebabkan oleh sanksi dan perang.
Klaim Rusia atas Alaska ini tentu saja tidak memiliki dasar hukum yang kuat, karena Rusia sendiri telah menandatangani perjanjian penjualan Alaska ke AS pada tahun 1867, dan tidak pernah mencabutnya.
Selain itu, klaim Rusia ini juga tidak didukung oleh rakyat Alaska sendiri, yang mayoritas mengidentifikasikan diri sebagai warga AS, dan menolak untuk bergabung dengan Rusia.
Bahkan, Gubernur Alaska saat ini, Mike Dunleavy, pernah mengejek klaim Rusia ini dengan menulis di Twitter, “Dear Russia, if you come here, you will get a knuckle sandwich.”