Setelah kita mengetahui apa arti prestise secara umum dan dalam konteks TikTok, sekarang kita akan membahas apakah prestise itu penting atau tidak.
Sebenarnya, tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini, karena setiap orang memiliki pandangan dan nilai yang berbeda-beda tentang prestise.
Namun, kita bisa mencoba untuk melihat prestise dari beberapa sudut pandang, yaitu positif dan negatif.
Dari sudut pandang positif, prestise bisa dianggap sebagai sesuatu yang bisa memberikan manfaat bagi seseorang, baik secara pribadi maupun sosial.
Secara pribadi, prestise bisa memberikan kepuasan, kebahagiaan, dan kepercayaan diri bagi seseorang yang memiliki prestise. Seseorang yang memiliki prestise bisa merasa bangga, berharga, dan diakui oleh dirinya sendiri dan orang lain.
Secara sosial, prestise bisa memberikan pengaruh, kemampuan, dan kesempatan bagi seseorang yang memiliki prestise.
Seseorang yang memiliki prestise bisa mempengaruhi, memimpin, dan bekerjasama dengan orang lain dengan lebih mudah. Seseorang yang memiliki prestise juga bisa mendapatkan, mengembangkan, dan menggunakan berbagai macam sumber daya dengan lebih efektif.
Dari sudut pandang negatif, prestise bisa dianggap sebagai sesuatu yang bisa menimbulkan masalah bagi seseorang, baik secara pribadi maupun sosial.
Secara pribadi, prestise bisa menimbulkan ketidakseimbangan, ketidakpuasan, dan ketidakbahagiaan bagi seseorang yang memiliki prestise.
Seseorang yang memiliki prestise bisa merasa tertekan, takut, dan cemas karena harus mempertahankan atau meningkatkan prestisenya.
Seseorang yang memiliki prestise juga bisa merasa sombong, iri, dan dengki terhadap orang lain yang memiliki prestise lebih tinggi atau lebih rendah darinya.
Secara sosial, prestise bisa menimbulkan konflik, persaingan, dan kesenjangan bagi seseorang yang memiliki prestise.
Seseorang yang memiliki prestise bisa menyakiti, mengeksploitasi, dan menyingkirkan orang lain yang mengancam atau menghalangi prestisenya.
Seseorang yang memiliki prestise juga bisa terisolasi, teralienasi, dan terdiskriminasi oleh orang lain yang tidak memiliki prestise sama atau setara dengannya.
Dari kedua sudut pandang di atas, kita bisa melihat bahwa prestise memiliki dampak yang beragam bagi seseorang, baik yang positif maupun yang negatif.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bijak dalam menilai, mencari, dan menggunakan prestise.
Kita tidak boleh terlalu terobsesi atau terlalu mengabaikan prestise, karena keduanya bisa berbahaya bagi kita.
Kita harus menyadari bahwa prestise bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Demikian Kisanak.
Sumber :
- “The Economics of Prestige” oleh James E. Rauch dan Joel Watson (Jurnal: The American Economic Review, Vol. 91, No. 2, May 2001)
- “Prestige: Leadership at a Price” oleh Jean-Louis Barsoux dan Cyril Bouquet (Buku: FT Press, 2007)
- “The Role of Brand Prestige in Determining Brand Preference” oleh Berna Kirkulak-Seluk dan Elif Karaosmanoglu (Jurnal: Marketing Intelligence & Planning, Vol. 32, No. 7, 2014)
- “Prestige in Academic and Organizational Careers” oleh Jerald Hage (Buku: Transaction Publishers, 1997)