Bagaimana Cara Menjadi Agen Properti? Ini Dia Panduan Lengkapnya!

zajpreneur By zajpreneur
16 Min Read
Apa Tujuan dari Bisnis Properti?
Apa Tujuan dari Bisnis Properti?

Setelah mengetahui mengapa menjadi agen properti, sekarang kita akan membahas bagaimana cara menjadi agen properti. Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan sebelum Anda bisa menjadi agen properti yang profesional dan berkualitas. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Dapatkan Lisensi Sebagai Real Estate Broker

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan lisensi sebagai real estate broker. Lisensi ini adalah bukti bahwa Anda memiliki kompetensi dan kredibilitas sebagai agen properti. Lisensi ini juga akan meningkatkan kepercayaan klien dan mitra Anda terhadap Anda.

Untuk mendapatkan lisensi ini, Anda harus mengikuti uji sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Broker Properti.

LSP Broker Properti adalah lembaga yang ditunjuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk menguji dan mengesahkan kompetensi para agen properti di Indonesia.

- Advertisement -

Ada tiga skema sertifikasi profesi broker properti yang bisa Anda pilih, yaitu:

  • Broker properti, yang digunakan pada pekerjaan penjualan, pembelian, penyewaan/kontrak, dan tukar-menukar properti.
  • Manajemen broker properti, yang digunakan pada pekerjaan sebagai pengelola kantor broker properti.
  • Manajemen properti investasi, yang digunakan pada pekerjaan investasi dan konsultasi manajemen di penjualan, pembelian, penyewaan/kontrak properti.

Untuk mengikuti uji sertifikasi ini, Anda harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

  • Berusia minimal 21 tahun.
  • Memiliki ijazah pendidikan minimal SMA/sederajat.
  • Memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di bidang properti.
  • Memiliki surat rekomendasi dari perusahaan broker properti atau asosiasi profesi broker properti.
  • Membayar biaya uji sertifikasi sesuai ketentuan.

Uji sertifikasi ini terdiri dari dua bagian, yaitu uji tulis dan uji praktik. Uji tulis meliputi materi tentang hukum properti, perpajakan properti, kredit properti, pemasaran properti, negosiasi properti, dan etika profesi.

Uji praktik meliputi materi tentang penilaian properti, listing properti, penawaran properti, penjualan properti, dan administrasi properti.

Jika Anda lulus uji sertifikasi ini, Anda akan mendapatkan sertifikat kompetensi dan kartu tanda anggota broker properti. Sertifikat ini berlaku selama 3 tahun dan harus diperpanjang setiap masa berlakunya habis. Kartu tanda anggota ini berlaku selama 1 tahun dan harus diperbarui setiap tahunnya.

- Advertisement -

2. Cari Kantor Agen Properti

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah mencari kantor agen properti yang cocok untuk Anda. Kantor agen properti adalah tempat Anda bekerja dan berkembang sebagai agen properti. Ada banyak kantor agen properti yang bisa Anda pilih, baik itu yang berskala lokal, nasional, maupun internasional.

Untuk memilih kantor agen properti yang tepat, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Reputasi dan kredibilitas kantor agen properti. Anda harus memilih kantor agen properti yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik di mata klien dan mitra. Anda bisa mengecek hal ini dari testimoni, review, rating, penghargaan, dan sertifikat yang dimiliki oleh kantor agen properti tersebut.
  • Visi, misi, dan nilai kantor agen properti. Anda harus memilih kantor aggen properti yang memiliki vis, misi, dan nilai yang jelas dan harus transparansi.

3. Ikuti Pelatihan dan Pengembangan

- Advertisement -

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah mengikuti pelatihan dan pengembangan sebagai agen properti.

Pelatihan dan pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap Anda sebagai agen properti. Anda bisa mengikuti pelatihan dan pengembangan ini dari berbagai sumber, seperti:

  • Kantor agen properti. Kantor agen properti biasanya menyediakan program pelatihan dan pengembangan bagi para agen properti yang bekerja di bawahnya. Program ini bisa berupa seminar, workshop, mentoring, coaching, atau sharing session. Anda bisa memanfaatkan program ini untuk belajar dari para senior, mentor, atau kolega Anda yang lebih berpengalaman dan sukses.
  • Asosiasi profesi. Asosiasi profesi adalah organisasi yang mewadahi para agen properti untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan berkembang bersama. Ada beberapa asosiasi profesi broker properti di Indonesia, seperti Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI), Asosiasi Broker Properti Indonesia (ABPI), dan Asosiasi Broker Properti Nasional Indonesia (ABPN). Anda bisa bergabung dengan salah satu asosiasi profesi ini dan mengikuti berbagai kegiatan yang mereka selenggarakan, seperti pelatihan, seminar, workshop, konferensi, atau pameran properti.
  • Lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan adalah tempat Anda bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih formal dan akademis tentang properti. Ada beberapa lembaga pendidikan yang menawarkan program pendidikan broker properti, baik itu berupa kursus, sertifikat, diploma, maupun gelar sarjana. Beberapa contoh lembaga pendidikan ini adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Trisakti, dan lain-lain.
  • Media online. Media online adalah sumber informasi yang mudah diakses dan diikuti oleh siapa saja. Anda bisa memanfaatkan media online untuk memperluas wawasan dan update Anda tentang perkembangan industri properti. Anda bisa membaca berbagai artikel, blog, e-book, podcast, video, atau webinar yang membahas tentang properti. Anda juga bisa mengikuti berbagai media sosial, forum, atau grup yang berhubungan dengan properti.

4. Bangun Portofolio dan Branding

Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah membangun portofolio dan branding sebagai agen properti.

Portofolio dan branding ini adalah cara Anda menunjukkan kualitas dan identitas Anda sebagai agen properti. Portofolio dan branding ini juga akan membantu Anda menarik dan mempertahankan klien Anda.

Untuk membangun portofolio dan branding yang baik, Anda harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

  • Portofolio properti. Portofolio properti adalah kumpulan properti yang pernah atau sedang Anda tangani sebagai agen properti. Portofolio properti ini akan menunjukkan pengalaman, spesialisasi, dan prestasi Anda sebagai agen properti. Anda harus memilih dan menampilkan properti-properti yang berkualitas, relevan, dan bervariasi di portofolio Anda. Anda juga harus menyertakan informasi penting tentang properti tersebut, seperti lokasi, luas, harga, fasilitas, dan testimoni klien.
  • Branding pribadi. Branding pribadi adalah cara Anda mempromosikan diri Anda sebagai agen properti. Branding pribadi ini akan menunjukkan kepribadian, nilai, dan visi Anda sebagai agen properti. Anda harus menciptakan branding pribadi yang unik, menarik, dan konsisten. Anda bisa menggunakan berbagai media untuk branding pribadi Anda, seperti kartu nama, brosur, website, blog, media sosial, atau video.
  • Branding kantor. Branding kantor adalah cara Anda mempromosikan kantor agen properti tempat Anda bekerja. Branding kantor ini akan menunjukkan reputasi, kredibilitas, dan jaringan Anda sebagai agen properti. Anda harus mendukung dan mengikuti branding kantor yang telah ditetapkan oleh kantor agen properti Anda. Anda bisa menggunakan logo, slogan, warna, atau gaya kantor agen properti Anda di berbagai media yang Anda gunakan.

5. Lakukan Pemasaran dan Penjualan

Langkah kelima yang harus Anda lakukan adalah melakukan pemasaran dan penjualan sebagai agen properti.

Pemasaran dan penjualan ini adalah proses Anda mencari, menawarkan, dan menutup transaksi properti dengan klien Anda. Pemasaran dan penjualan ini adalah inti dari pekerjaan Anda sebagai agen properti.

Untuk melakukan pemasaran dan penjualan yang efektif, Anda harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

  • Cari klien potensial. Klien potensial adalah orang-orang yang berminat untuk membeli, menjual, atau menyewa properti. Anda harus mencari klien potensial yang sesuai dengan portofolio dan spesialisasi Anda. Anda bisa mencari klien potensial dari berbagai sumber, seperti referensi, iklan, media sosial, pameran, atau cold calling.
  • Tawarkan properti. Properti adalah barang yang Anda jual, beli, atau sewa sebagai agen properti. Anda harus menawarkan properti yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan kemampuan klien Anda. Anda harus mengetahui segala hal tentang properti yang Anda tawarkan, seperti lokasi, luas, harga, fasilitas, legalitas, dan kelebihan. Anda juga harus menampilkan properti dengan cara yang menarik, profesional, dan jujur.
  • Negosiasi harga. Harga adalah nilai yang harus dibayar oleh klien Anda untuk mendapatkan properti yang Anda tawarkan. Anda harus negosiasi harga dengan klien Anda dengan cara yang adil, rasional, dan win-win. Anda harus mengetahui harga pasar properti yang Anda tawarkan, faktor-faktor yang mempengaruhi harga, dan batas bawah dan atas harga yang bisa Anda terima. Anda juga harus menggunakan teknik-teknik negosiasi yang efektif, seperti anchoring, framing, bargaining, atau closing.
  • Tutup transaksi. Transaksi adalah kesepakatan yang dibuat oleh Anda dan klien Anda untuk melakukan jual beli atau sewa menyewa properti. Anda harus menutup transaksi dengan klien Anda dengan cara yang cepat, lancar, dan aman. Anda harus menyiapkan dan menyelesaikan semua dokumen dan administrasi yang dibutuhkan untuk transaksi, seperti surat perjanjian, surat kuasa, surat penawaran, surat keterangan, akta jual beli, atau sertifikat hak milik. Anda juga harus mengurus dan membayar semua biaya dan pajak yang berkaitan dengan transaksi, seperti biaya notaris, biaya balik nama, pajak penghasilan, atau pajak pertambahan nilai.

Kesimpulan

Demikianlah panduan lengkap untuk Anda yang ingin menjadi agen properti. Menjadi agen properti adalah pilihan karir yang menarik, menguntungkan, dan menantang. Namun, menjadi agen properti juga membutuhkan persiapan, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi.

Jika Anda tertarik untuk menjadi agen properti, Anda harus mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Dapatkan lisensi sebagai real estate broker.
  • Cari kantor agen properti yang cocok untuk Anda.
  • Ikuti pelatihan dan pengembangan sebagai agen properti.
  • Bangun portofolio dan branding sebagai agen properti.
  • Lakukan pemasaran dan penjualan sebagai agen properti.

Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda. Selamat mencoba dan sukses sebagai agen properti! 🙌

Share This Article