Properti komersial di Indonesia memiliki prospek yang cukup cerah, meskipun terdampak oleh pandemi Covid-19 yang menghambat aktivitas ekonomi.
Menurut laporan Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) oleh Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV 2020 mengalami peningkatan sebesar 2 persen secara tahunan, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang hanya 1,5 persen.
Peningkatan ini didorong oleh permintaan properti komersial yang mulai pulih seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial dan stimulus pemerintah.
Beberapa sektor yang menunjukkan kinerja positif antara lain properti kantor, properti ritel, dan properti industri. Sementara itu, sektor properti hotel masih mengalami tekanan akibat menurunnya kunjungan wisatawan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tren properti komersial di Indonesia antara lain:
- Perkembangan infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan transportasi massal, yang mempermudah aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dan bisnis.
- Perkembangan teknologi, seperti internet, e-commerce, dan digitalisasi, yang memicu perubahan perilaku konsumen dan model bisnis, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
- Perkembangan demografi, seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan kelas menengah, yang meningkatkan permintaan akan properti komersial yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.
- Perkembangan regulasi, seperti kebijakan perpajakan, perizinan, dan insentif, yang mempengaruhi iklim investasi dan bisnis di sektor properti komersial.