Benua Africa Darurat Wabah Mpox

zajpreneur By zajpreneur
4 Min Read
Bagaimana Wabah Mpox di Afrika Mencapai Tingkat yang Mengkhawatirkan (Ilustrasi)
Bagaimana Wabah Mpox di Afrika Mencapai Tingkat yang Mengkhawatirkan (Ilustrasi)

jlk – Brazzaville, 16 Agustus 2024 – Wabah Mpox di Afrika terus menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, dengan kasus baru yang dilaporkan di lebih dari 15 negara.

Afrika kini menjadi episentrum wabah global, memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Africa Centres for Disease Control and Prevention (Africa CDC) untuk mendeklarasikan wabah ini sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Pusat Penyebaran: Republik Demokratik Kongo (DRC)

DRC menjadi titik utama penyebaran dengan lebih dari 15.664 kasus potensial dan 548 kematian tercatat sejak awal tahun 2024. Semua 26 provinsi di negara ini terdampak, dengan wilayah yang paling parah meliputi Kivu Selatan, Kivu Utara, Tshopo, dan Equateur.

Tingkat kematian di DRC mencapai 4,9%, dan anak-anak di bawah usia 5 tahun menjadi kelompok paling rentan.

- Advertisement -

Menurut data terbaru, penyebaran virus di DRC sebagian besar disebabkan oleh kontak langsung dalam komunitas, dengan beberapa kasus dilaporkan menyebar melalui jaringan seksual.

Tantangan terbesar dalam penanganan wabah ini adalah kurangnya fasilitas diagnostik yang memadai dan infrastruktur kesehatan yang terbatas di sebagian besar wilayah.

Negara-negara Terdampak Lainnya

Selain DRC, negara-negara seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda mulai melaporkan kasus Mpox. Varian baru virus yang pertama kali terdeteksi di DRC pada 2023 kini menyebar ke negara-negara tetangga tersebut.

Meskipun jumlah kasus di negara-negara ini masih relatif rendah dibandingkan dengan DRC, WHO memperingatkan bahwa wabah ini dapat dengan cepat memburuk jika tidak segera diatasi.

Tindakan dan Respons Internasional

WHO dan Africa CDC telah memobilisasi sumber daya untuk mengatasi wabah ini, termasuk pengiriman vaksin, peningkatan kapasitas laboratorium, dan penelusuran kontak.

- Advertisement -

Vaksin seperti MVA-BN (dikenal sebagai Jynneos di AS) dan LC16 dari Jepang telah mulai didistribusikan ke negara-negara terdampak.

Dr. Jean Kaseya, Direktur Jenderal Africa CDC, menekankan perlunya tindakan cepat dan kolaborasi global untuk menghentikan penyebaran virus.

“Wabah Mpox ini bukan hanya tantangan bagi Afrika, tetapi juga bagi dunia. Diperlukan respons terkoordinasi yang melibatkan semua pihak untuk memperkuat pengawasan, diagnosis, dan respons kesehatan masyarakat,” kata Dr. Kaseya.

- Advertisement -

Tantangan di Lapangan

Meskipun upaya internasional terus ditingkatkan, banyak wilayah di Afrika, khususnya di daerah pedesaan, masih menghadapi kesulitan besar dalam mengakses perawatan kesehatan yang memadai.

Kurangnya infrastruktur kesehatan dan ketidakmampuan untuk mendeteksi serta mengisolasi kasus-kasus baru memperparah situasi.

WHO dan Africa CDC terus bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyediakan perawatan yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Wabah Mpox di Afrika telah mencapai tingkat darurat kesehatan global, memerlukan perhatian dan tindakan segera dari seluruh komunitas internasional.

Dengan infeksi yang terus menyebar, khususnya di DRC dan negara-negara sekitarnya, koordinasi antara organisasi kesehatan, pemerintah, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk mengatasi krisis ini.

Wabah ini memperlihatkan betapa rentannya sistem kesehatan di beberapa negara Afrika dalam menghadapi penyakit menular, menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperkuat infrastruktur kesehatan dan respons terhadap wabah di benua ini.

Share This Article