Bongkar! Industri Skincare dan Obsesi Wanita Indonesia untuk Kulit Putih!

Noer Huda By Noer Huda
3 Min Read
Bongkar! Industri Skincare dan Obsesi Wanita Indonesia untuk Kulit Putih!
Bongkar! Industri Skincare dan Obsesi Wanita Indonesia untuk Kulit Putih!

jlk – Tingginya permintaan akan produk skincare di pasar Indonesia tidak terlepas dari obsesi wanita Indonesia untuk memiliki kulit putih dan cerah. Riset menunjukkan bahwa 82,5% wanita Indonesia menganggap kulit putih dan cerah sebagai dua parameter kecantikan yang signifikan.

Namun, di balik tren ini, apakah wanita Indonesia menyadari bahwa mereka menjadi target utama industri skincare yang mengincar keuntungan besar? Dan apakah mereka mengetahui bahwa produk skincare yang digunakan berpotensi merugikan lingkungan dan kesehatan mereka sendiri?

Industri skincare di Indonesia berkembang pesat, mencapai pertumbuhan 6 persen pada tahun 2017, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,07 persen. Bahkan, industri ini tahan krisis dan tetap menguntungkan di tengah pandemi COVID-19.

Salah satu pendorong pertumbuhan industri skincare adalah peran beauty influencer. Mereka, dengan jumlah pengikut yang banyak di media sosial, sering merekomendasikan produk skincare tertentu.

- Advertisement -

Wanita Indonesia banyak yang terpengaruh oleh beauty influencer dan meyakini bahwa produk yang direkomendasikan akan memberikan hasil serupa.

Namun, tidak semua beauty influencer bersikap jujur dan transparan. Sebagian dari mereka menerima endorse atau bayaran dari perusahaan skincare untuk mempromosikan produk.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara produk yang direkomendasikan dengan kondisi kulit konsumen.

Bukan hanya itu, sebagian besar produk skincare mengandung bahan kimia berbahaya seperti paraben, sulfat, alkohol, pewangi, dan pewarna buatan. Bahan-bahan ini dapat menimbulkan iritasi, alergi, kanker, dan gangguan hormon.

Tidak hanya berpotensi merugikan kesehatan, produksi skincare secara masal juga dapat merugikan lingkungan. Proses produksi yang memerlukan energi besar, penggunaan bahan baku sulit didaur ulang, dan limbah berbahaya merupakan masalah serius.

- Advertisement -

Beberapa produk skincare juga mengandung mikroplastik, mengancam kehidupan laut dan mencemari air.

Oleh karena itu, penting bagi wanita Indonesia menjadi lebih kritis dan selektif dalam memilih produk skincare. Mereka perlu memeriksa kandungan, label, sertifikat, dan ulasan produk sebelum membelinya. Mengurangi konsumsi produk skincare yang tidak perlu dan beralih ke green skincare dapat menjadi langkah positif.

Green skincare, yaitu produk skincare yang menggunakan bahan alami, organik, atau nabati, tidak hanya aman bagi kulit dan kesehatan, tetapi juga ramah lingkungan.

- Advertisement -

Produk ini tidak diuji coba pada hewan dan bebas dari bahan hewani. Beberapa contoh produk green skincare termasuk sabun, toner, pelembap, dan masker yang terbuat dari bahan alami seperti lidah buaya, madu, minyak kelapa, dan teh hijau.

Dengan menggunakan green skincare, wanita Indonesia dapat merawat kulit mereka secara sehat dan alami, sambil memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Ini juga menjadi cara bagi mereka untuk menunjukkan bahwa tidak mudah terpengaruh oleh praktik tidak etis dan tidak bertanggung jawab dari industri skincare yang menargetkan mereka.

Share This Article