jlk – Di tengah hiruk-pikuk pasar otomotif yang semakin ramai dengan deru kendaraan listrik, Chery Indonesia tampaknya memilih untuk bermain layang-layang di angin sepoi-sepoi.
Mereka mengumumkan bahwa produk Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang telah lama dinanti akan mungkin hadir di semester II/2024, atau mungkin juga tidak—tergantung pada mood dari markas besar mereka.
Chery, seperti kucing yang bijak, tampaknya sedang menunggu di balik semak-semak, mengamati pasar elektrifikasi yang berkembang di Indonesia.
Dengan 75% pasar didominasi oleh mobil hybrid, Chery tampaknya tidak terburu-buru untuk melompat ke kereta musik PHEV yang sedang berjalan.
Mereka lebih memilih untuk menari-nari di pinggiran, menunggu saat yang tepat untuk meluncurkan Tiggo 7 Pro e+ dan Tiggo 8 Pro e+ mereka ke pasar.
Mengapa terburu-buru membawa PHEV ke pasar ketika bisa menikmati es krim di musim dingin?
Chery tampaknya memilih untuk menikmati momen, menunggu hingga cuaca pasar menjadi hangat dan menyenangkan.
Mereka tidak ingin PHEV mereka menjadi es krim yang meleleh sebelum sempat dinikmati oleh konsumen yang haus akan inovasi.
Rifkie Setiawan, Head of Marketing CSI, dengan penuh semangat mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki rencana untuk PHEV.
Ini seperti mengundang teman-teman ke pesta ulang tahun yang belum tentu ada kue ulang tahunnya. Semua orang tahu bahwa pesta tanpa kue hanyalah pertemuan biasa.
Dalam dunia yang serba cepat ini, Chery Indonesia memilih untuk menjadi siput yang bijak, bergerak perlahan namun pasti.
Mereka tahu bahwa dalam perlombaan menuju masa depan otomotif, bukan siapa yang tercepat, melainkan siapa yang paling siap.
Jadi, mari kita sabar menunggu, karena seperti kata pepatah, “Yang sabar akan mendapatkan PHEV yang terbaik.” Atau mungkin juga tidak. Siapa yang tahu?