jlk – Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Politik adalah seni kemungkinan.” Nah, jika itu benar, maka Amerika Serikat dan NATO sedang menggambar sebuah lukisan yang sangat rumit dan menarik di atas kanvas politik internasional.
Ukraina, negara yang berbatasan langsung dengan Rusia dan Uni Eropa, bukan anggota NATO, tetapi termasuk “negara mitra”.
Artinya, ada kemungkinan Ukraina diizinkan untuk bergabung dengan NATO di masa depan. Keanggotaan NATO juga akan menarik Ukraina lebih kuat ke Eropa, dan membuatnya lebih mungkin bergabung dengan Uni Eropa.
Namun, seperti dalam setiap drama, ada konflik. Rusia ingin Barat menjamin bahwa Ukraina tak pernah menjadi anggota NATO. Presiden Putin mengeklaim negara-negara Barat menggunakan NATO untuk mengepung Rusia.
Di tengah-tengah semua ini, Amerika Serikat berdiri teguh. Juru Bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, John Kirby, menegaskan bahwa tidak akan ada pasukan militer Amerika di Ukraina, selain yang ditugaskan di kantor kedutaan besarnya.
Kemungkinan penerjunan pasukan militer ke Ukraina adalah ranah kebijakan masing-masing negara anggota NATO, dan AS tetap tidak mengubah posisinya terkait hal ini.
Namun, Senator Amerika Serikat (AS) Mike Lee dalam unggahan di platform media sosial menyarankan, AS harus meninggalkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika Ukraina diterima sebagai anggota ke-33 di blok militer tersebut.
Jadi, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Amerika Serikat akan keluar dari NATO jika Ukraina bergabung? Atau apakah mereka akan tetap berdiri teguh dan mendukung Ukraina dalam upayanya untuk bergabung dengan NATO? Hanya waktu yang akan memberi tahu.
Namun, satu hal yang pasti: politik internasional adalah sebuah drama yang penuh dengan intrik dan kejutan. Dan seperti setiap drama yang baik, kita semua menunggu dengan penuh antisipasi untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jadi, tetaplah duduk dan nikmati pertunjukan. Karena, seperti yang dikatakan oleh dramawan besar William Shakespeare, “Dunia ini adalah panggung, dan semua laki-laki dan perempuan hanyalah pemain.”