Gawat Drachin Makin Disukai Warga +62, Drakor Makin Tergeser

Jailangkung By Jailangkung
8 Min Read
Gawat Drachin Makin Disukai Warga +62, Drakor Makin Tergeser (Ilustrasi)
Gawat Drachin Makin Disukai Warga +62, Drakor Makin Tergeser (Ilustrasi)

Drama Korea (K-Drama) memang sudah lama mendominasi layar kaca, terutama di Indonesia. Sejak munculnya fenomena Hallyu, K-Drama seakan menjadi bagian dari hidup sehari-hari banyak orang, baik di kalangan remaja maupun dewasa. Namun, belakangan ini, ada perkembangan yang mengguncang status quo. Drama China (C-Drama) yang dulu dianggap hanya sebagai hiburan “alternatif” kini semakin menggeliat, memaksa K-Drama untuk menghadapi pesaing yang semakin kuat di pasar global, termasuk Indonesia.

Ada beberapa faktor yang menjelaskan kenapa C-Drama, atau “Drachin” seperti yang sering disingkat, semakin diminati, bahkan membuat K-Drama terdesak. Mari kita bedah satu per satu.

Platform Streaming Internasional yang Mendukung C-Drama

Jika K-Drama bisa berjaya berkat dukungan platform streaming besar seperti Netflix, Viki, dan WeTV, maka C-Drama kini juga menikmati panggung yang sama. Mulai dari Netflix, yang dulu hanya memprioritaskan K-Drama, kini juga menawarkan berbagai C-Drama yang semakin menarik perhatian. Drama seperti “The Glory” mungkin lebih dominan dengan label K-Drama, namun “The King’s Woman” dan “My Dear Guardian” membuktikan bahwa Netflix tak lagi bisa mengabaikan potensi besar C-Drama.

Dengan semakin banyaknya platform streaming yang membuka kesempatan bagi C-Drama untuk memasuki pasar internasional, kini banyak orang di luar Asia, termasuk Indonesia, yang mulai terpikat dengan drama China. Dulu, pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah adalah wilayah dominasi K-Drama, tetapi C-Drama sudah mulai merangsek masuk, bahkan ke pasar Barat. Ini menjadi sinyal kuat bahwa C-Drama tidak hanya sekadar “fenomena sementara,” tetapi sebuah ancaman yang patut diperhitungkan.

- Advertisement -

Kualitas Produksi yang Semakin Meningkat

Jika kita masih mengingat bagaimana C-Drama dulu sering dianggap “murahan” dalam hal kualitas produksi, itu semua kini telah berubah. C-Drama kini berani tampil dengan sinematografi yang memukau, efek visual yang menggigit, dan desain produksi yang layak diapresiasi.

Drama seperti “The Untamed”, “Eternal Love”, dan “Ashes of Love” menjadi contoh nyata bahwa C-Drama kini sudah mampu bersaing dalam kualitas visual dengan produksi Hollywood sekalipun.

Terlebih lagi, drama dengan genre fantasi atau sejarah epik seperti “Love Between Fairy and Devil” dan “The Long Ballad” menunjukkan bahwa kualitas produksi mereka tidak kalah dari film-film besar. Hal ini membuat C-Drama semakin menarik di mata penonton global, termasuk Indonesia.

Kita mulai melihat bagaimana C-Drama tidak hanya mengejar kualitas cerita, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang luar biasa. Dalam hal ini, C-Drama sudah jelas unggul, terutama bagi penonton yang mencari sesuatu lebih spektakuler secara visual daripada sekadar plot drama kehidupan sehari-hari.

Cerita yang Lebih Variatif dan Unik

Di satu sisi, K-Drama sering kali terjebak dalam cerita romansa modern atau drama kehidupan sehari-hari yang bisa dibilang formulaik. Meskipun banyak K-Drama yang sukses besar, tema-tema seperti “romansa di tempat kerja” atau “kehidupan keluarga modern” bisa terasa repetitif dan mudah ditebak.

- Advertisement -

Sebaliknya, C-Drama menawarkan sesuatu yang lebih eksotik dan bervariasi, dengan banyak mengambil latar belakang sejarah, mitologi, atau bahkan genre fantasi seperti xianxia (yang memadukan elemen mistis dengan kisah cinta yang rumit).

Drama seperti “Nirvana in Fire” dan “The Story of Yanxi Palace” memberikan cerita yang kaya akan budaya Tiongkok, memadukan elemen sejarah dengan intrik politik dan kisah cinta yang mendalam.

Bagi penonton internasional, ini memberikan rasa baru dan segar yang sangat menarik. Apalagi dengan plot yang lebih kompleks dan berlapis, C-Drama memberikan pengalaman yang jauh lebih menyeluruh dibandingkan drama Korea yang cenderung lebih “terbaca” dan lebih ringan.

- Advertisement -

Berkembangnya Penggemar Global

Fenomena penggemar internasional C-Drama semakin menggila. “The Untamed” adalah contoh paling mencolok bagaimana C-Drama bisa menciptakan komunitas penggemar global yang solid, bahkan di negara-negara Barat yang sebelumnya cenderung lebih mengenal K-Drama.

Bahkan, penggemar-penggemar C-Drama ini tak segan-segan melakukan fan translation untuk memudahkan akses bagi penonton dari berbagai negara. Ini menunjukkan bahwa audiens C-Drama yang tidak hanya berasal dari China, tetapi juga dari seluruh dunia, semakin besar.

Ada potensi besar di pasar luar Asia, terutama untuk drama dengan genre fantasi atau sejarah. Misalnya, drama seperti “Love Between Fairy and Devil” dan “Word of Honor” mulai menunjukkan bahwa penonton global semakin tertarik dengan cerita-cerita baru dari Tiongkok yang belum banyak ditemukan dalam K-Drama.

Tantangan Bagi C-Drama

Meskipun C-Drama memiliki potensi yang sangat besar, mereka masih menghadapi beberapa tantangan besar. Salah satunya adalah sensor ketat dari pemerintah China yang sering kali membatasi kebebasan berkreasi para pembuat film dan drama.

Hal ini bisa mengganggu kualitas cerita dan karakter dalam C-Drama. Sementara itu, K-Drama sudah lebih bebas dalam berekspresi, dengan industri hiburan Korea yang matang dan dukungan besar dari fenomena global K-Pop yang membuat mereka lebih dikenal di luar Asia.

Namun, meskipun C-Drama masih terhambat oleh sensor, mereka tetap mampu mencuri perhatian. Pasar internasional yang besar memang masih lebih terbuka untuk K-Drama, namun C-Drama mulai menunjukkan kekuatan mereka di area-area tertentu.

Tiongkok mungkin tak bisa bersaing dengan promosi besar-besaran K-Drama di Eropa atau Amerika, tapi di Asia Tenggara dan Timur Tengah, Drachin semakin merebut hati.

6. Kekuatan C-Drama dalam Genre Tertentu

Jika K-Drama dikenal dengan keberhasilannya di genre romansa modern dan drama kehidupan, maka C-Drama unggul dalam genre drama sejarah dan fantasi. Ini adalah dua genre yang memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin melihat cerita yang lebih kompleks dan penuh dengan elemen budaya yang kaya.

C-Drama tidak hanya menampilkan romansa, tetapi juga menawarkan kisah yang lebih megah, penuh intrik politik, dan hubungan antarkarakter yang lebih mendalam.

Drachin Tertinggi, Drakor Mulai Terperosok?

Pada akhirnya, meskipun K-Drama masih mendominasi pasar global, C-Drama jelas menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level yang lebih tinggi. Dengan kualitas produksi yang semakin impresif, cerita yang lebih variatif, dan dukungan platform streaming internasional, C-Drama punya peluang besar untuk menggeser posisi K-Drama.

Namun, meskipun K-Drama masih unggul di pasar internasional, kita harus akui bahwa persaingan ini semakin ketat. Jika tren ini terus berlanjut, bisa jadi dalam waktu dekat kita akan melihat lebih banyak “Drachin” di layar kaca Indonesia, dan K-Drama akan dipaksa untuk beradaptasi atau tertinggal.

Kita akan terus melihat bagaimana C-Drama berkembang, dan siapa tahu, mungkin K-Drama akhirnya akan menemukan dirinya di posisi yang lebih terjepit.

Topik:
Share This Article