Ironi Harga Beras di Negeri Agraris: Komedi Tragis yang Menggelitik di Tanah Subur

zajpreneur By zajpreneur
3 Min Read
Ironi Harga Beras di Negeri Agraris: Komedi Tragis yang Menggelitik
Ironi Harga Beras di Negeri Agraris: Komedi Tragis yang Menggelitik

Kisanak, Ada sebuah Kisah ironi yang menggelitik di negeri kita tercinta, Indonesia. Sebuah negara agraris yang subur, namun harga berasnya melambung tinggi, mencapai puncak tertinggi dalam sejarah.

Bayangkan, harga beras medium mencapai Rp14.000 per kilogram dan beras premium Rp18.000 per kilogram. Itu seperti membeli sebungkus nasi padang lengkap dengan rendang!

Pertanyaan ini mungkin lebih sulit dijawab daripada menjawab pertanyaan “Mengapa ayam menyeberang jalan?”. Tapi, mari kita coba.

Menurut pengamat pertanian dari Universitas Lampung, Bustanul Arifin, kenaikan ini akan berlangsung hingga musim panen April 2024.

- Advertisement -

Alasannya? El Nino yang menyebabkan musim tanam mundur dan produksi padi tahun 2023 turun sekitar satu juta ton.

Sekarang, bayangkan El Nino sebagai seorang anak nakal yang selalu mengacaukan mainanmu. Kita semua tahu bahwa mainan favorit El Nino adalah cuaca dan iklim, dan kali ini, dia telah mengacaukan musim tanam kita.

Hasilnya? Produksi padi menurun, dan harga beras melambung.

Di tengah kenaikan harga beras ini, ratusan warga di berbagai daerah rela antre berjam-jam demi bisa mendapatkan beras murah yang digelar pemerintah lewat operasi pasar.

Bayangkan, antrean panjang itu seperti barisan penggemar K-Pop yang menunggu konser idolanya.

- Advertisement -

Hanya saja, mereka bukan menunggu untuk melihat penampilan spektakuler, melainkan untuk mendapatkan beras murah.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan Kemendag siap melakukan langkah strategis seperti operasi pasar, memantau distributor hingga pedagang guna menjaga stabilitas harga bahan pokok selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

Ini seperti seorang pelatih sepak bola yang merancang strategi untuk memenangkan pertandingan. Hanya saja, pertandingannya bukan di lapangan hijau, melainkan di pasar.

- Advertisement -

Jadi, meski kita adalah negara agraris, kita masih menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas harga beras.

Namun, seperti kata pepatah, “Setiap masalah pasti ada solusinya”. Mari kita berharap bahwa solusi untuk masalah ini segera ditemukan, sehingga kita semua bisa kembali menikmati nasi goreng dengan harga yang terjangkau.

Ingatlah, meski harga beras mungkin naik, semangat kita sebagai bangsa tidak boleh pernah turun.

Mari kita tetap berjuang dan berdoa agar beras, makanan pokok kita, kembali terjangkau untuk semua. Selamat berjuang, Indonesia.

Demikian kisanak.

sumber : BBC dan media terpercaya lainnya

Share This Article