Jenis Market Risk yang Harus Diketahui dan Diwaspadai oleh Pebisnis

zajpreneur By zajpreneur
12 Min Read
Jenis Market Risk yang Harus Diketahui dan Diwaspadai oleh Pebisnis
Jenis Market Risk yang Harus Diketahui dan Diwaspadai oleh Pebisnis

Untuk mengenali market risk, Anda perlu memahami faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kondisi pasar, dan bagaimana dampaknya terhadap aset, investasi, atau portofolio Anda.

Anda juga perlu memantau perkembangan pasar secara rutin, dan mengikuti berita-berita terkini yang relevan dengan bisnis Anda.

Untuk mengukur market risk, Anda perlu menggunakan beberapa metode atau alat bantu yang dapat mengestimasi besarnya risiko yang Anda hadapi, dan seberapa besar potensi kerugian yang dapat terjadi.

Beberapa metode atau alat bantu yang umum digunakan adalah:

- Advertisement -
  • Value at Risk (VaR): adalah metode yang mengestimasi jumlah maksimum kerugian yang dapat terjadi pada suatu aset, investasi, atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu dengan tingkat kepercayaan tertentu. Misalnya, jika VaR 95% dari portofolio Anda adalah Rp 100 juta dalam satu hari, artinya ada kemungkinan 5% bahwa Anda akan mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta dalam satu hari.
  • Stress Testing: adalah metode yang menguji ketahanan suatu aset, investasi, atau portofolio terhadap skenario-skenario ekstrem yang dapat terjadi di pasar, seperti krisis keuangan, perang, pandemi, dan sebagainya. Misalnya, Anda dapat menguji bagaimana portofolio Anda akan bereaksi jika suku bunga naik 10%, nilai tukar rupiah terhadap dolar turun 20%, atau harga minyak naik 50%.
  • Sensitivity Analysis: adalah metode yang menghitung seberapa besar perubahan nilai suatu aset, investasi, atau portofolio akibat perubahan satu faktor pasar tertentu, seperti suku bunga, nilai tukar, harga komoditas, dan sebagainya. Misalnya, Anda dapat menghitung seberapa besar perubahan nilai portofolio Anda jika suku bunga naik 1%, atau nilai tukar rupiah terhadap dolar turun 1%.

Untuk mengelola market risk, Anda perlu melakukan beberapa langkah atau strategi yang dapat mengurangi dampak negatif atau memanfaatkan peluang positif dari perubahan kondisi pasar.

Beberapa langkah atau strategi yang umum dilakukan adalah:

  • Hedging: adalah strategi yang melindungi nilai atau kinerja suatu aset, investasi, atau portofolio dengan cara mengambil posisi yang berlawanan di pasar lain yang berkorelasi negatif. Misalnya, Anda dapat melindungi nilai portofolio Anda yang berisi saham-saham perusahaan minyak dengan cara menjual kontrak berjangka minyak, sehingga jika harga minyak turun, Anda dapat mengkompensasi kerugian dari saham-saham Anda dengan keuntungan dari kontrak berjangka Anda.
  • Diversifikasi: adalah strategi yang mengurangi risiko dengan cara menggabungkan aset, investasi, atau portofolio yang berbeda-beda dan berkorelasi rendah atau nol. Misalnya, Anda dapat mengurangi risiko portofolio Anda dengan cara menambahkan aset-aset yang tidak terpengaruh oleh perubahan suku bunga, nilai tukar, harga komoditas, dan sebagainya, seperti obligasi, emas, properti, dan sebagainya.
  • Rebalancing: adalah strategi yang menyesuaikan komposisi aset, investasi, atau portofolio sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda. Misalnya, Anda dapat menyesuaikan proporsi saham, obligasi, dan aset lainnya dalam portofolio Anda secara berkala, agar tetap sesuai dengan target return dan toleransi risiko Anda.

Apa Saja Contoh Market Risk yang Pernah Terjadi di Dunia Bisnis?

Share This Article