Dalam perayaan Kenaikan Yesus Kristus, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati momen penting ketika Yesus naik ke surga setelah 40 hari pasca kebangkitan-Nya.
Namun, peristiwa ini bukan sekedar perpindahan fisik dari bumi ke alam surgawi; ia mengandung makna teologis yang mendalam dan relevan bagi kehidupan beriman saat ini.
Konteks Historis dan Teologis
Kenaikan Yesus, yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 1:9-11, sering kali dipandang sebagai penutup dari misi Yesus di bumi.
Namun, jika dilihat lebih jauh, kenaikan ini merupakan transisi dari pelayanan Yesus yang terbatas dalam ruang dan waktu, menuju pelayanan-Nya yang universal dan abadi sebagai Imam Besar yang mewakili umat manusia di hadapan Allah.
Simbolisme Kenaikan
Kenaikan Yesus melambangkan kemenangan atas dosa dan maut. Ini adalah penggenapan nubuat dan janji Alkitab bahwa Mesias akan duduk di sebelah kanan Allah, posisi yang menandakan kekuasaan dan otoritas.
Dengan naik ke surga, Yesus membuka jalan bagi Roh Kudus untuk turun kepada para pengikut-Nya, memampukan mereka untuk melanjutkan misi-Nya di bumi.
Implikasi Spiritual
Bagi umat beriman, kenaikan Yesus bukan hanya peristiwa historis, tetapi juga memiliki implikasi spiritual yang mendalam.
Ini mengajarkan bahwa kehidupan manusia tidak terbatas pada realitas fisik semata, melainkan ada harapan akan kehidupan yang kekal.
Kenaikan Yesus juga mengingatkan bahwa meskipun Yesus tidak lagi hadir secara fisik, Ia tetap aktif dan hadir dalam kehidupan mereka melalui Roh Kudus.
Kesaksian Narasumber
Pdt. Dr. Andreas Hartanto, seorang teolog dan pendeta, mengungkapkan, “Kenaikan Yesus mengajarkan kita tentang pentingnya memandang hidup ini dengan perspektif yang lebih tinggi. Kita diajak untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang surgawi, bukan hanya duniawi.”
Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang mengubah paradigma keberadaan manusia dan hubungannya dengan Allah.
Ini bukan hanya tentang perpindahan fisik Yesus dari bumi ke surga, tetapi tentang kemenangan-Nya atas keterbatasan manusia dan janji kehidupan yang baru bagi semua orang yang percaya.
Dengan demikian, perayaan kenaikan menjadi momen refleksi dan pengharapan akan masa depan yang penuh dengan kemuliaan.