Properti adalah salah satu aset yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Alasannya sederhana, properti memiliki nilai yang cenderung naik dari waktu ke waktu, sehingga bisa dijadikan sebagai tabungan masa depan.
Selain itu, properti juga bisa menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya, baik dari sewa, jual beli, maupun pengembangan.
Namun, tidak semua properti itu sama. Ada beberapa kriteria yang membedakan properti menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah tujuan penggunaannya.
Berdasarkan tujuan penggunaannya, properti bisa dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu properti residensial dan properti komersial.
Properti residensial adalah properti yang digunakan untuk tempat tinggal, baik untuk pemiliknya sendiri maupun untuk disewakan kepada orang lain.
Contoh properti residensial adalah rumah, apartemen, kondominium, townhouse, dan sebagainya. Properti residensial biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau, lebih mudah ditemukan, dan lebih mudah diurus.
Properti komersial adalah properti yang digunakan untuk kegiatan bisnis, baik oleh pemiliknya sendiri maupun oleh orang lain yang menyewanya.
Contoh properti komersial adalah ruko, rukan, penginapan, perkantoran, pertokoan, dan sebagainya. Properti komersial biasanya memiliki harga yang lebih mahal, lebih sulit ditemukan, dan lebih rumit diurus.
Nah, sekarang Anda sudah tahu perbedaan antara properti residensial dan properti komersial, kan? Jika Anda masih bingung, coba bayangkan begini.
Properti residensial adalah tempat Anda tidur, mandi, makan, dan bersantai. Properti komersial adalah tempat Anda bekerja, berjualan, berinvestasi, dan mencari untung. Mudah, bukan?