Pax Mongolica, yang berarti “Kedamaian Mongol” dalam bahasa Latin, adalah istilah historiografi yang menggambarkan dampak stabilisasi dari penaklukan Kekaisaran Mongol terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi penduduk wilayah Eurasia yang ditaklukan Mongol pada abad ke-13 dan ke-14. Pax Mongolica membawa masa stabilitas di antara orang-orang yang hidup di wilayah yang ditaklukan. Setelah kematian kaisar Mongol pertama, Genghis Khan, pada tahun 1227, kekaisaran yang dihasilkan membentang dari pantai Pasifik Cina hingga Eropa Timur. Hal ini berarti bahwa Jalur Sutra, yang menghubungkan pusat-pusat perdagangan di Asia dan Eropa, jatuh sepenuhnya di bawah kendali Mongol. Stabilitas yang dihasilkan oleh pemerintahan Mongol membuka jaringan jalur perdagangan kuno ini untuk pertukaran barang antara orang-orang dari Eropa hingga Asia Timur tanpa banyak gangguan.
Di sepanjang Jalur Sutra, orang-orang memperdagangkan barang-barang seperti kuda, porselen, permata, sutra, kertas, dan bubuk mesiu. Pelancong Eropa, seperti pedagang Venesia Marco Polo, dapat pergi ke Cina dan kembali. Polo kemudian menggambarkan pengalamannya di tanah-tanah jauh dalam sebuah kronik yang menarik perhatian pembaca Eropa. Selain memfasilitasi perdagangan, pengaruh Mongol juga meningkatkan komunikasi di sepanjang Jalur Sutra dengan mendirikan sistem pos estafet. Mongol juga secara kultural memperkaya Jalur Sutra dengan memungkinkan orang-orang dari berbagai agama untuk hidup berdampingan. Pencampuran orang-orang dan budaya dari wilayah yang ditaklukan membawa kebebasan beragama di seluruh kekaisaran. Di seluruh padang rumput luas Asia, seorang pelancong mungkin menemukan Muslim dan Kristen hidup dan bekerja bersama Mongol, yang terus mempraktikkan agama tradisional mereka.
Namun, beberapa hal yang membuat Pax Mongolica begitu efisien adalah yang menyebabkan kemunduran dan kejatuhannya pada pertengahan abad ke-14. Jalur perdagangan yang efisien menyebabkan penyebaran cepat dan tak terkendali wabah pes, yang juga dikenal sebagai Kematian Hitam. Wabah ini berasal dari Asia Tengah, dan bergerak ke arah barat ke Eropa, di mana ia menyebar lebih lanjut. Selain penyakit, kekaisaran yang terpecah-pecah juga mengalami keresahan yang meningkat dari dalam. Hal ini mencegah ekspansi lebih lanjut dan mempercepat kemundurannya yang tak terhindarkan.
Pax Mongolica adalah periode penting dalam sejarah dunia, karena ia menciptakan jembatan antara Timur dan Barat yang sebelumnya terpisah. Dengan demikian, ia memungkinkan pertukaran budaya, pengetahuan, teknologi, dan barang-barang yang berdampak besar pada perkembangan peradaban manusia. Meskipun kekaisaran Mongol dikenal karena kekejamannya dalam perang, ia juga meninggalkan warisan yang positif dalam hal perdamaian dan perdagangan di bawah pemerintahannya.