Untuk merencanakan, menghitung, dan menganalisis proyek terowongan, ada beberapa hal yang perlu dipelajari, antara lain:
- Klasifikasi massa batuan: Klasifikasi massa batuan adalah proses penilaian kualitas dan kondisi massa batuan di lokasi proyek terowongan. Klasifikasi massa batuan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, seperti Rock Mass Rating (RMR), Q-system, atau Geological Strength Index (GSI). Klasifikasi massa batuan berguna untuk menentukan metode, alat, dan perkuatan yang sesuai untuk proyek terowongan.
- Pembebanan terowongan: Pembebanan terowongan adalah proses menghitung gaya-gaya yang bekerja pada terowongan akibat tekanan tanah, tekanan air, berat sendiri, gempa, atau beban lalu lintas. Pembebanan terowongan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode Rankine, metode Coulomb, metode Terzaghi, atau metode Finite Element. Pembebanan terowongan berguna untuk menentukan dimensi, bahan, dan kekuatan terowongan.
- Analisis stabilitas terowongan: Analisis stabilitas terowongan adalah proses mengevaluasi kemampuan terowongan untuk menahan pembebanan tanpa mengalami keruntuhan atau kerusakan. Analisis stabilitas terowongan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode Ekuilibrium Batas, metode Distorsi Batas, metode Elemen Hingga, atau metode Elemen Diskret. Analisis stabilitas terowongan berguna untuk menentukan faktor keamanan, deformasi, tegangan, dan perpindahan terowongan.
Kesimpulan
Alat berat pembuat terowongan adalah alat yang digunakan untuk menggali tanah, batu, atau material lainnya untuk membuat terowongan. Alat berat pembuat terowongan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti drill jumbo, TBM, NATM, atau pipe jacking system.
Pemilihan alat berat pembuat terowongan harus disesuaikan dengan kondisi tanah, ukuran, bentuk, dan tujuan terowongan. Indonesia memiliki banyak proyek terowongan yang telah, sedang, atau akan dilaksanakan dengan menggunakan alat berat pembuat terowongan.
Untuk merencanakan, menghitung, dan menganalisis proyek terowongan, perlu dipelajari klasifikasi massa batuan, pembebanan terowongan, dan analisis stabilitas terowongan. Dengan demikian, pembangunan terowongan dapat dilakukan dengan efisien dan aman.