Pada Minggu, 14 April 2024, dunia menunggu dengan napas yang terhenti. Iran, negara yang telah lama berada di tengah konflik geopolitik, mengumumkan bahwa serangan mereka telah selesai.
Lebih jauh lagi, Iran memperingatkan Israel untuk tidak membalas secara militer atas serangan yang mereka luncurkan.
Latar Belakang Konflik
Serangan kali ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan oleh Israel yang menghancurkan gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.
Iran menyatakan serangan ke Israel merupakan respons atas serangan tersebut.
Iran pernah berjanji untuk membalas serangan Israel yang telah menghancurkan gedung konsulatnya di Damaskus, Suriah.
Dalam dua minggu terakhir, pihak berwenang Iran telah berulang kali bersumpah untuk “menghukum” Israel setelah tewasnya tujuh orang Garda Revolusi, termasuk dua jenderal Pasukan Quds, dalam serangan tersebut.
Serangan dan Respon
Pada Sabtu malam, 13 April 2024, Korps Garda Revolusi Iran mengumumkan telah meluncurkan puluhan pesawat tak berawak (drone) dan rudal ke arah situs militer di wilayah Israel.
“Aksi militer Iran merupakan respons atas agresi rezim Zionis (Israel) terhadap tempat diplomatik kami di Damaskus,” ujar misi Iran untuk PBB.
Namun, Militer Israel mengeklaim telah menembak 99 persen drone dan rudal dari Iran dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, dan menyatakan bahwa serangan Iran telah “digagalkan”.
Peringatan Iran
“Iran menganggap masalah ini dapat dianggap selesai. Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” ungkap Misi Iran untuk PBB dalam sebuah posting di media sosial X.
Konflik ini bukan hanya tentang Iran dan Israel. Iran juga memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur.
“AS mengirim pesan kepada ‘Poros Perlawanan’, tetapi menerima respons yang jelas di medan perang,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kesimpulan
Konflik ini menunjukkan betapa rumit dan berbahayanya situasi di Timur Tengah.
Dengan Iran yang memperingatkan Israel untuk tidak membalas, dan Amerika Serikat yang diperintahkan untuk tidak ikut campur, dunia menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.