jlk – Di tengah gemuruh konflik yang memanas, sebuah kabar penting terhembus dari negeri Persia.
Status Siaga II telah dikeluarkan oleh KBRI Tehran bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran.
Sebuah langkah preventif yang mengingatkan kita pada kebutuhan untuk selalu siap sedia, seperti seekor tupai yang mengumpulkan kacang sebelum musim dingin tiba.
Run Bag: Koper Siaga
Tak ubahnya dengan tupai tersebut, WNI di Iran diimbau untuk menyiapkan ‘run bag’—sebuah koper siaga yang berisi barang-barang esensial.
Dari dokumen penting hingga makanan ringan, run bag ini adalah simbol kesiapsiagaan di tengah ketidakpastian.
Bayangkan run bag sebagai kit bertahan hidup Anda, lengkap dengan segala sesuatu yang Anda perlukan untuk memulai petualangan baru atau, dalam hal ini, untuk pulang ke tanah air.
Koordinasi dan Kewaspadaan
KBRI Tehran mengajak WNI untuk menjaga ketenangan dan menghindari kerumunan massa. Seperti seorang sutradara yang mengarahkan aktor di panggung, KBRI berperan dalam mengkoordinasikan WNI agar tetap aman.
Media sosial, yang sering kali menjadi hutan belantara informasi, harus digunakan dengan bijak untuk menghindari misinformasi yang beredar.
Kontak Darurat: Jaring Pengaman
Dalam situasi darurat, WNI di Iran diminta untuk menghubungi hotline KBRI Tehran. Nomor ini layaknya jaring pengaman yang siap menangkap Anda ketika Anda terjatuh dari tali slackline ketegangan geopolitik.
Menlu: Pernyataan Penenang
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memastikan bahwa WNI di Iran dalam keadaan baik. Seperti seorang pelatih yang memberikan semangat kepada timnya, pernyataan Menlu adalah penenang bagi WNI yang mungkin merasa cemas.
Penutup: Pesan Harapan
Dalam narasi ini, kita diingatkan bahwa keamanan adalah prioritas utama. Meski badai konflik mungkin mengamuk, persiapan dan koordinasi yang baik dapat menjadi pelindung kita.
Semoga situasi di Timur Tengah segera membaik, dan WNI di Iran dapat melanjutkan kehidupan mereka dengan damai dan sejahtera.