Jeep Rubicon yang ditunggangi oleh Mario Dandy Satrio, anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), telah menjadi sorotan publik. Rubicon tersebut ternyata menggunakan pelat nomor bodong alias palsu dan menunggak pajak. Berikut adalah spesifikasi lengkap dari Jeep Rubicon tersebut.
Mesin dan Performa
Jeep Rubicon milik Mario adalah Wrangler 3.6 AT keluaran tahun 2013. Mobil ini menggunakan mesin 3.6 liter V6 yang dapat menghasilkan tenaga hingga 285 hp dan torsi maksimum 260 lb-ft atau sekitar 352 Nm. Selain itu, Rubicon memiliki dua pilihan mesin. Selain 3.6l pentastar yakni mesin turbo 2.0L yang mampu menghasilkan torsi 295 dan 270 tenaga kuda.
Fitur dan Keamanan
Mobil jeep Rubicon juga memiliki sejumlah fitur yang canggih. Di antaranya yakni Forward-Facing Off-Road Camera dan memungkinkan Anda untuk melihat rintangan di depan yang biasanya tidak terlihat oleh pengemudi. Selain itu, Rubicon juga dibekali layar seukuran 7 inci yang menyediakan informasi yang dibutuhkan pengemudi, seperti kecepatan, kompas, kontrol kecepatan, dan fitur keamanan.
Mobil ini juga dilengkapi dengan lebih dari 75 fitur keselamatan dan keamanan standar. Beberapa keamanan yang dimiliki yakni Blin Spot Monitoring, Forward Collision Warning, Adaptive Cruise Control, dan Automatic High-Beam Headlamps. Selain itu mobil ini dilengkapi dengan fitur adaptive cruise control dengan stop and go yang bisa secara otomatis menyesuaikan kecepatan mengemudi untuk mempertahankan jarak dengan kendaraan di depan.
Dimensi dan Kapasitas
Mobil berjenis SUV atau Sport Utility Vehicle ini memiliki panjang 4.173 mm, lebar 1.873 mm, dan tinggi 1.842 mm. Untuk kapasitas penumpangnya yakni lima orang dan memiliki fitur hiburan Apple Car Play dan Android Auto.
Harga
Harga limit dari Jeep Rubicon ini adalah Rp809 juta. Namun, harga tersebut bisa berubah tergantung kondisi dan tahun pembuatan mobil.
Jeep Rubicon milik Mario Dandy Satrio menawarkan performa yang kuat dan fitur-fitur canggih. Meski demikian, perhatian publik terhadap mobil ini bukanlah karena spesifikasinya, melainkan karena kontroversi yang melibatkan pemiliknya. Diharapkan kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya mematuhi hukum dan aturan yang berlaku.