jlk – Di balik gemerlap dunia e-commerce, ada cerita yang tersembunyi. Cerita tentang pedagang e-commerce China yang menjual produknya di TikTok Shop Amerika Serikat (AS). Mereka merasa kecewa.
Kecewa dengan langkah yang dilakukan TikTok untuk memperketat penegakan aturan bagi penjual luar negeri yang membuka toko di platform tersebut.
Sebelumnya, TikTok dihadapkan pada tekanan untuk menjual platformnya kepada investor di luar China. Hal ini membuat aplikasi tersebut dalam beberapa minggu terakhir telah mengambil sikap yang lebih keras dalam menegakkan aturan internalnya.
Kekecewaan tersebut disampaikan oleh lima pedagang China di platform tersebut dan sebuah asosiasi industri yang mewakili 3.000 toko China yang menjual produk secara online.
Ketua Eksekutif Asosiasi E-Commerce Cross Border Shenzhen, Winnie Wang, menyatakan bahwa TikTok mewajibkan entitas AS yang didaftarkan oleh penjual memiliki kepemilikan 51% oleh Amerika Serikat dan diketuai oleh pemegang paspor AS.
Banyak penjual China telah menggunakan entitas Amerika Serikat agar diakui sebagai penjual AS di platform tersebut.
Namun, aturan baru memaksa mereka untuk mendaftar ulang sebagai penjual luar negeri, yang menurut mereka, kurang mendapatkan perhatian dan dukungan yang memadai.
Hal ini membuat mereka berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan penjual TikTok asal Amerika Serikat.
Juru bicara TikTok menyatakan bahwa platform tersebut memiliki kebijakan yang cukup kuat untuk melindungi pelanggan dan mempromosikan lingkungan belanja yang terpercaya.
Mereka juga terus memperkuat cara mereka menegakkan aturan tersebut dan hal itu belum berubah semenjak TikTok Shop muncul di AS pada September 2023.
Vendor asal China mengungkapkan bahwa mereka merasa menjadi sasaran peraturan TikTok, dan beberapa di antaranya mempertimbangkan untuk mengurangi sumber daya yang mereka alokasikan untuk mendorong penjualan di platform tersebut atau mencari mitra di Amerika Serikat.
Namun, di balik semua kekecewaan ini, ada juga cerita tentang bagaimana Lazada berusaha untuk menarik para pedagang dengan membebaskan biaya. Ini adalah contoh bagaimana dunia e-commerce terus bergerak dan beradaptasi dengan perubahan.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Bahwa dunia e-commerce adalah dunia yang dinamis, penuh dengan tantangan dan peluang. Dan bagi para pedagang, penting untuk terus beradaptasi dan mencari cara baru untuk bertahan dan berkembang.