jlk – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI membagikan dividen tunai final senilai Rp48,1 triliun untuk tahun buku 2023.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 1 Maret 2024.
Dividen yang dibagikan BRI tahun ini mengalami peningkatan sebesar 10,59 persen dibandingkan nominal yang dibayarkan pada 2023 sebesar Rp43,49 triliun.
Rasio dividen yang dibagikan BRI mencapai 79,63 persen dari total laba tahun 2023.
Setiap pemegang saham BBRI akan mendapatkan dividen sebesar Rp319 per lembar saham.
Besaran dividen yang disahkan dalam RUPS sudah termasuk dengan dividen interim yang dibagikan pada awal tahun ini sebesar Rp84 per saham.
Sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sekurang-kurangnya sebesar Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham.
Tanggal cum dividen di pasar tunai adalah 27 Maret 2024, sedangkan tanggal ex dividen di pasar tunai adalah 28 Maret 2024.
Tanggal pencatatan (recording date) adalah 27 Maret 2024, dan tanggal pembayaran adalah 12 April 2024.
Dari total dividen yang dibagikan, sebesar Rp18,94 triliun akan diterima oleh Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 53 persen saham BRI. Sisanya sebesar Rp16,49 triliun akan diterima oleh publik.
BRI membukukan laba bersih senilai Rp60,4 triliun tahun 2023, tumbuh 17,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba sejalan dengan kualitas aset yang hingga akhir Desember 2023 mencatatkan aset Rp1.965 triliun atau tumbuh 5,3 persen year on year (yoy).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI optimistis bisa terus memberikan dividen bagi investor.
Ia mengatakan sudah mempersiapkan dan memproyeksikan dalam kurun waktu 3 hingga 4 tahun ke depan, BRI masih berpotensi untuk membayarkan dividen yang tinggi.
“Kami berharap dengan dividen yang kami bayarkan ini, kami bisa memberikan manfaat bagi seluruh pemegang saham, khususnya bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” kata Sunarso dalam keterangan resmi, Senin (3/3/2024).
Sunarso menambahkan, BRI juga terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN), khususnya melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami yakin dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, BRI akan terus tumbuh dan berkembang sebagai bank yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat regional maupun global,” ujar Sunarso.
BRI telah merumuskan beberapa strategi untuk memastikan pertumbuhan dividen yang berkelanjutan.
Salah satunya adalah dengan memperkuat ekosistem digital.
BRI telah mengembangkan berbagai layanan digital seperti BRImo dan BRILink yang memberikan layanan perbankan yang lebih mudah dan efisien bagi masyarakat.
Selain itu, BRI juga terus memperkuat perannya dalam mendukung sektor UMKM.
Dengan memberikan akses kredit yang lebih mudah dan cepat, BRI berharap dapat membantu UMKM tumbuh dan berkembang, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan laba BRI.
BRI juga telah melakukan berbagai inovasi produk dan layanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
Misalnya, dengan menghadirkan layanan virtual assistant yang dapat membantu nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
Keputusan BRI untuk membagikan dividen jumbo tentunya memberikan dampak positif bagi para investor.
Bagi investor, dividen merupakan salah satu bentuk pengembalian investasi yang mereka harapkan.
Selain itu, pembagian dividen yang besar juga menunjukkan kinerja keuangan BRI yang baik. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap BRI.
Namun, perlu diingat bahwa investasi di pasar modal selalu memiliki risiko.
Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis dan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Demikianlah ulasan mengenai dividen jumbo BRI. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Selamat berinvestasi!
Sumber: Berbagai sumber