jlk – Anda mungkin pernah melihat alat berat yang sedang bekerja di proyek-proyek konstruksi, seperti jalan tol, gedung bertingkat, bandara, atau pelabuhan.
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah dan memindahkan bahan bangunan.
Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya, serta sistem kendali.
Tapi tahukah Anda bagaimana sejarah alat berat di Indonesia? Kapan alat berat pertama kali masuk ke Indonesia?
Siapa saja produsen alat berat terbesar di Indonesia? Dan apa saja peran alat berat dalam pembangunan di Indonesia? Jika Anda penasaran, mari kita simak ulasan berikut ini.
Alat Berat Sejak Zaman Romawi
Pemanfaatan alat berat telah dilakukan sejak zaman Romawi. Vitruvius, seorang arsitek dan insinyur Romawi, dalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek sederhana untuk mengangkat beban berat.
Derek adalah salah satu jenis alat berat yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan benda-benda berat dari satu tempat ke tempat lain.
Derek yang digunakan oleh Vitruvius masih menggunakan tenaga manusia atau hewan untuk menggerakkan roda-roda kayu yang terhubung dengan tali dan katrol.
Derek ini biasa digunakan untuk membangun bangunan-bangunan besar, seperti kuil, istana, atau amfiteater.