Tipe-tipe ini memiliki perbedaan dalam hal lebar, ketebalan, dan kecepatan pengecoran jalan beton.
Salah satu tipe yang sering digunakan di Indonesia adalah SP 500. Alat berat ini mampu mengerjakan cetak beton jalan sepanjang 1 kilometer dalam waktu kurang dari 6 jam, dengan hasil cetakan beton yang presisi dan padat sesuai dengan lebar dan ketebalan jalan beton yang diinginkan.
Alat berat ini juga dilengkapi dengan sistem spreading yang terdiri dari spreading plough, spreading auger, dan super smoother, yang berfungsi untuk menghampar, meratakan, dan menghaluskan beton sebelum dicetak.
Alat berat Wirtgen tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga dalam teknologi. Alat berat ini memiliki sistem kontrol yang canggih, yang memungkinkan pengoperasian yang mudah dan akurat.
Alat berat ini juga memiliki sistem telematik yang dapat mengirimkan data operasional dan kondisi alat berat secara real time ke pusat layanan.
Dengan demikian, alat berat ini dapat dipantau dan dikelola dengan lebih efisien dan efektif.
Tidak heran jika alat berat Wirtgen menjadi pilihan utama bagi banyak kontraktor jalan tol di Indonesia.
Alat berat ini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan dalam pekerjaan jalan beton.
Alat berat ini juga telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia, yang merupakan salah satu program prioritas pemerintah.
Namun, alat berat Wirtgen tidak tanpa tantangan. Alat berat ini membutuhkan biaya investasi yang cukup besar, karena harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan alat berat sejenis dari merek lain.
Alat berat ini juga membutuhkan biaya operasional dan perawatan yang tinggi, karena memerlukan bahan bakar, suku cadang, dan tenaga kerja yang berkualitas.
Alat berat ini juga membutuhkan ketersediaan material beton yang memadai dan kontinu, karena alat berat ini bekerja dengan sistem slipform yang tidak bisa berhenti di tengah jalan.