Asal Usul MotoGP: Dari Mesin Dua Langkah Sampai Empat Langkah

zajpreneur By zajpreneur
11 Min Read
marc marquez, jorge lorenzo, dani pedrosa
Photo by jingoba on Pixabay

Pada tahun 2002, terjadi perubahan besar-besaran dalam regulasi kelas 500cc. FIM memutuskan untuk mengizinkan mesin empat langkah dengan kapasitas maksimal 990 cc untuk bersaing dengan mesin dua langkah 500 cc.

Mesin empat langkah adalah mesin yang lebih modern, lebih ramah lingkungan, dan lebih sesuai dengan pasar komersial untuk motor jalanan. Mesin empat langkah juga memiliki karakteristik suara halus, asap tipis, dan bau segar.

Mesin empat langkah juga lebih kompleks, berat, dan mahal dibandingkan dengan mesin dua langkah. Namun, mesin empat langkah juga lebih hemat bahan bakar, lebih awet, dan lebih mudah dikontrol.

Mesin empat langkah juga lebih aman bagi lingkungan, karena menghasilkan emisi gas buang yang rendah. Jadi, jangan heran jika Anda melihat para pembalap MotoGP lebih jarang terjatuh, tergelincir, atau terbakar saat balapan.

- Advertisement -

Dengan dibolehkannya mesin empat langkah, kelas 500cc pun diubah namanya menjadi MotoGP, yang merupakan kelas utama dari seri balapan Grand Prix Sepeda Motor.

Seluruh tim pabrikan seperti Yamaha, Honda, dan Suzuki masing-masing memilih untuk berkompetisi menggunakan mesin empat langkah terbarunya.

Hanya tim satelit saja yang masih berkompetisi menggunakan mesin 500 cc dua langkah dan itupun dengan penampilan yang sangat kedodoran.

MotoGP juga menjadi ajang bagi para pembalap bintang, seperti Valentino Rossi, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Andrea Dovizioso, dan lain-lain.

Sejak tahun 2002, kapasitas mesin MotoGP telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2007, kapasitas mesin diturunkan menjadi 800 cc, dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan dan meningkatkan keselamatan.

- Advertisement -

Namun, hal ini justru membuat balapan menjadi lebih membosankan, karena para pembalap lebih fokus pada akselerasi daripada pengereman. Pada tahun 2012, kapasitas mesin dinaikkan kembali menjadi 1000 cc, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik dan variasi.

Namun, hal ini justru membuat balapan menjadi lebih monoton, karena Honda dan Yamaha mendominasi kelas ini.

Pada tahun 2016, FIM mengenalkan konsep motor standar, yaitu motor yang menggunakan ECU (Electronic Control Unit) dan perangkat lunak yang sama untuk semua tim.

- Advertisement -

Hal ini bertujuan untuk menyamakan peluang dan mengurangi biaya. Namun, hal ini justru membuat balapan menjadi lebih sulit, karena para pembalap harus beradaptasi dengan sistem elektronik yang baru.

Epilog: MotoGP Masa Kini dan Masa Depan

Share This Article